Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews
– Rapat antara Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan Fraksi Demokrat di DPR menyatakan Ruhut Sitompul tetap akan dipasang Demokrat untuk menduduki jabatan Ketua Komisi III Bidang Hukum DPR.
Hasil rapat itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto. “Masih Ruhut,” kata dia, Rabu 2 Oktober 2013. Meskipun demikian, menurut Agus, Demokrat tetap akan mengamati dinamika reaksi dari pihak lain.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Soroti Sidang Sengketa Pilpres, Refly: Kita Dibohongi 4 Menteri, Seolah-olah Everything Is Ok
Hasil rapat itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto. “Masih Ruhut,” kata dia, Rabu 2 Oktober 2013. Meskipun demikian, menurut Agus, Demokrat tetap akan mengamati dinamika reaksi dari pihak lain.
Baca Juga :
Janji Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jaksel: Tanggal 20 Mau Pulang, Malah Pulang Selamanya
“Ini kan politik, kami pantau terus sampai saat ini seperti apa. Tidak boleh harus ini dan harus itu. Kami harus lihat pada tataran pelaksanaannya,” ujar Agus.
Ruhut Sitompul secara terpisah menyatakan tetap akan dilantik sebagai ketua komisi esok Kamis, 3 Oktober 2013. Ruhut berharap tidak akan ada voting dalam pelantikannya sebagai Ketua Komisi III. “Kalau ada voting berarti penghinaan kepada Demokrat. Demokrat jelas mengatakan aku Ketua Komisi III,” kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta.
Apabila ada anggota Komisi III yang masih juga menolaknya, maka Ruhut mengancam akan membongkar keburukan-keburukan mereka. “Beberapa orang yang ganjal aku itu, isi perutnya aku dapat semua. Jika masih ganjal, biar aku
terangin
isi perut mereka masing-masing. Aku tak cari kesalahan. Itu karena mereka kejam sama aku,” ujar dia.
Padahal, kata Ruhut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad saja tak masalah dengan dirinya. Abraham bahkan mengatakan . “Saya pribadi senang dengan Ruhut. Dia orangnya agak bersih,” kata Abraham pekan lalu. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Ini kan politik, kami pantau terus sampai saat ini seperti apa. Tidak boleh harus ini dan harus itu. Kami harus lihat pada tataran pelaksanaannya,” ujar Agus.
