Kerjasama KPU dan Lemsaneg Harus Diawasi

Meutya Hafid
Sumber :
  • Facebook Meutya Hafid
VIVAnews
Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan
- Partai Golkar mendukung Komisi Pemilihan Umum menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) demi keamanan hasil Pemilu tahun 2014 mendatang. Sebab, saat ini sistem keamanan teknologi informasi pemerintah masih sangat rentan.

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

"Pemilu 2004 dan Pemilu 2009, situs KPU terbukti berhasil di-hack," kata
Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Anggota Komisi I Fraksi Partai Golkar Meutya Hafid di Gedung DPR, Senin 30 September 2013.


Menurutnya, kerjasama KPU dan Lemsaneg merupakan upaya preventif demi keamanan Pemilu.


"Lembaga negara yang memiliki kemampuan anti-hack ya Lembaga Sandi Negara. Tapi sekali lagi, kerjasama itu harus diawasi agar tidak terjadi penyelewengan," kata Meutya.


Pada Pemilu 2004 dan 2009, kata dia, jaringan internet di Pusat Tabulasi Nasional KPU sempat terganggu. Pada Pemilu 2004, Aparat Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap tersangka hacker Dani Firmansyah yang berhasil membobol sistem KPU senilai Rp 125 miliar.


Sementara pada Pemilu 2009, Pusat Tabulasi Nasional KPU di Hotel Brobudur Jakarta Pusat berkali-kali diserang oleh peretas.


"Harapan Golkar, kerjasama dengan Lembaga Sandi Negara membuat Pemilu lebih lancar," kata dia.


Pandangan Meutya berlawanan dengan yang disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ferry Mursyidan Baldan yang menilai janggal kerjasama KPU dan Lemsaneg. Ferry menilai Lemsaneg tidak ada kaitannya dengan persoalan data hasil pemilu.


"Apa yang hendak dirahasiakan dengan disandikan terhadap hasil pemilu? Jika ingin menyelamatkan hasil pemilu sebagai dokumen negara, bukankah MoU justru harus bekerja sama dengan Lembaga Arsip Nasional, bukan dengan Lemsaneg. Apa yang ingin disandikan?" kata Ferry.


Anggota KPU, Hadar Nafis Gumay kepada VIVAnews mengungkapkan alasan mengapa KPU meneken MoU dengan Lembaga Sandi Negara. Kerjasama itu penting agar data yang dimiliki KPU, yang jumlahnya sangat banyak dan sangat penting dapat dilindungi.


Hadar menambahkan bahwa perlindungan data tersebut penting agar bisa terhindar dari pihak-pihak yang ingin mengganggu atau memanipulasi. "Tetapi bahwa data itu bisa dilihat ya harus, seperti data pemilih ini boleh dilihat. Hasil Pemilu nanti juga boleh dan bisa dilihat," ujar Hadar.


Dia membantah MoU dengan Lembaga Sandi Negara itu dilakukan demi menutup data Pemilu dari publik. Justru karena lembaga itu merupakan lembaga yang resmiĀ  dan ahli dibidangnya maka bisa terjamin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya