Pramono Edhie: PPI Bukan Ancaman Partai Demokrat

Pramono Edhie Wibowo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo menganggap ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bukanlah ancaman bagi partainya.
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Pramono, Senin 23 September 2013, mengaku tidak merasa terganggu dengan keberadaan ormas yang dideklarasikan Anas Urbaningrum dan kawan-kawan tersebut.
Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

"Nggak (ancaman). Tenang-tenang saja kok saya," kata dia, saat ditemui di Jalan Diponegoro 43, Menteng, Jakarta Pusat.
Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana

Namun, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengaku tidak tahu atas keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat yang menjatuhkan sanksi terhadap Saan Mustopa dan Gede Pasek Suardika. Ia menegaskan dirinya biasa saja dengan kehadiran PPI.

"Boleh ditanyakan ke DPP, karena yang menjatuhkan sanksi bukan saya. Kalau saya nggak (ribut) tuh," ujarnya.

Pramono berpendapat, setiap orang boleh memilih, termasuk jika ia mengambil posisi berseberangan. Namun, ia mewanti-wanti, agar orang tersebut konsekuen dan tidak boleh "berdiri di dua kaki".

"Semua boleh bentuk (ormas) tapi harus ambil sikap, jangan mendua. Kalau engkau diduakan mau nggak? Ini untuk semua kader, misalkan ada maaflah loncat-loncat. Nggak baguslah," selorohnya.

Terkait Saan dan Pasek, Pramono mengaku belum berkomunikasi dengan keduanya. Untuk itu, ia tidak mau memberikan banyak tanggapan.

"Wah, saya nggak tahu ya. Saya belum berkomunikasi dengan Pak Saan kenapa datang ke sana. Kemarin saya umroh. Saya nggak bisa jawab yang saya nggak mengerti. Pak Pasek juga belum tahu, belum ketemu saya," tuturnya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya