Pramono Edhie: Saan dan Pasek Dicopot karena 'Abu-abu'

Pramono Edhie Wibowo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVAnews - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengaku tidak tahu menahu soal pencopotan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa dan mantan Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika. Pramono mengatakan, pencopotan kedua loyalis Anas Urbaningrum tersebut adalah ranah Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi

"Sanksi yang diberikan itu sudah diputuskan DPP," kata Pramono di Jalan Diponegoro 43, Menteng, Jakarta, Senin 23 September 2013.
Persebaya Bertekad Bangkit Lawan Persib

Namun, Pramono mengingatkan bahwa dalam berpolitik seseorang harus memiliki sikap yang tegas. Ia menilai sikap abu-abu tidak baik diterapkan.
Beri Minuman Bekas ke Sus Rini, Perilaku Manner Nagita Slavina Jadi Sorotan

"Kalau seseorang sudah mengambil posisi di luar, ambillah posisi itu. Jangan satu kaki di kiri atau satu kaki di kanan," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.

Pramono melanjutkan, Anas saat ini sudah bukan dalam posisi sejalan dengan Partai Demokrat. Oleh karena itu, siapa pun yang bergabung dengan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) harus mengambil posisi yang jelas.
"Jangan kalau enak mau, kalau nggak enak nggak mau," tuturnya.

PPI dideklarasikan Minggu 15 September lalu. Sejumlah kader Partai Demokrat tampak hadir dalam deklarasi itu, termasuk Saan dan Gede Pasek Suardika.

Kehadiran para kader itu membuat elit Demokrat berang. Tak hanya Saan, Pasek pun dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Komisi III DPR. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya