Desember, Akbar Berharap Elektabilitas Aburizal Lewati 10 Persen

Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Jangan Ragukan Nasionalisme Pemain Naturalisasi Indonesia
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan bahwa keputusan pencalonan Aburizal Bakrie oleh partainya belum final. Menurut Akbar, pencapresan itu masih bisa berubah tergantung pada situasi politik yang terus berkembang.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

"Politik kok seperti mutlak-mutlakan. Saya kira di dunia ini nggak ada yang mutlak. Tidak tepat kalau disebut harga mati," kata Akbar di kediamannya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa 17 September 2013.
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia


Akbar mengatakan dalam politik selalu ada kemungkinan perubahan-perubahan. Meskipun, ia sendiri mengaku tidak mempunyai rencana atau niat untuk melakukan perubahan terkait pencapresan Aburizal yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.


"Kami mencermati elektabilitas dari calon presiden kami. Kalau diperkirakan tidak bisa meraih kemenangan, perlu kami pikirkan langkah-langkah apa yang ditempuh, termasuk memikirkan siapa calon wakil presiden yang perlu dipasangkan untuk menaikkan elektabilitas," ujarnya.


Akbar menilai elektabilitas tokoh yang kerap disapa ARB itu hanya mencapai angka 8 persen, dan belum mampu menandingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Kondisi itu, katanya, menginspirasi salah satu kader Golkar, Bambang Soesatyo, untuk mengajak Jokowi berpasangan.


"Jokowi saya kira belum bisa kita jadikan isu untuk dikaitkan dengan calon-calon presiden yang lain karena saya melihat Jokowi itu diputuskan oleh PDIP," katanya.


Akbar pun mendorong Aburizal Bakrie untuk terus meningkatkan elektabilitasnya. Akbar akan menunggu perkembangan terkait elektabilitas Aburizal menjelang pemilu legislatif 2014 mendatang.


"Tentu menjelang 2014 sudah harus betul-betul ada keyakinan bahwa ada peluang. Sekarang sudah bulan September, Oktober, November, Desember. Menjelang 2014 berarti ya Desember," kata Akbar.


Akbar mengingatkan, begitu bulan Desember terlewati, Golkar akan dihadapkan pada tahun politik 2014. Sebab, tiga bulan kemudian tepatnya pada bulan April, Pemilu digelar. "Pemilu menentukan perolehan suara Partai Golkar, memastikan Golkar mengusung capres," ujarnya.


Akbar berharap Aburizal mampu meraih elektabilitas di atas 10 persen sehingga mampu bersaing dengan calon-calon yang lain. Meskipun partai tidak memutuskan secara resmi berapa kisaran elektabilitas capres yang diusung.


Idrus Ingatkan Akbar

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengingatkan Akbar Tandjung bahwa Capres dari Partai Golkar sudah jelas diputuskan dalam Musyawarah Nasional Golkar pada 1 Juli 2012. Dalam Munas itu sudah ditetapkan bahwa Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie  calon presiden. Keputusan itu bahkan sudah dimasukkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar.

Idrus menyesalkan dan mempertanyakan pernyataan Akbar soal pencapresan itu. "Saya mengimbau, mari kita kembali ke jalan yang benar, yaitu berdasarkan AD/ART yang merupakan hasil Munas lalu,” kata Idrus di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 17 September 2013. Ia akan bersikap tegas jika ada kader yang mencoba melawan AD/ART.

Idrus berpendapat, Akbar selaku Ketua Dewan Pertimbangan seharusnya memberikan petunjuk dan masukan tentang bagaimana cara berorganisasi yang baik kepada Dewan Pusat Pimpinan Golkar. Sebab, dalam berorganisasi semua harus patuh pada AD/ART. “Harusnya memberikan saran kepada DPP, bukan menciptakan opini ke luar,” ujar Idrus.




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya