Sumber :
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews -
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie mengungkapkan kegembiraannya usai menjalani proses wawancara dengan Komite Konvensi Partai Demokrat, di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Rabu 28 Agustus 2013.
Sebab, dari lima tokoh yang sudah menjalani sesi wawancara hari ini, Marzuki mengklaim hanya dia yang memberikan jawaban paling memuaskan.
"Pak Soegeng (Soegeng Sarjadi, salah satu anggota komite), mengatakan ini jawaban yang paling saya harapkan. Saya buka saja karena saya disuruh menyampaikan apa adanya," kata Marzuki.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Siswa SMKN 1 Nias Selatan Tewas Diduga Karena Dianiaya Kepala Sekolah, Ini Kata Disdik Sumut
Sebab, dari lima tokoh yang sudah menjalani sesi wawancara hari ini, Marzuki mengklaim hanya dia yang memberikan jawaban paling memuaskan.
"Pak Soegeng (Soegeng Sarjadi, salah satu anggota komite), mengatakan ini jawaban yang paling saya harapkan. Saya buka saja karena saya disuruh menyampaikan apa adanya," kata Marzuki.
Di hadapan Komite Konvensi, Ketua DPR RI itu mengungkapkan gagasannya jika menjadi seorang capres. Ia menegaskan Indonesia akan baik bila kepala negara memiliki kebesaran hati untuk melanjutkan cita-cita, kebijakan-kebijakan positif dari para pendahulunya.
"Perjalanan bangsa ini panjang bukan hanya satu periode, tapi berkelanjutan, kontinyu. Seorang pemimpin pasti melanjutkan apa yang telah dilakukan para pendahulunya," jelasnya.
Marzuki melanjutkan, setiap pemimpin Indonesia pasti melakukan perubahan-perubahan dalam rangka mendekatkan dengan cita-cita kemerdekaan. Salah satu contoh adalah ketika Bung Karno berusaha membangun nilai-nilai nasionalisme dan jiwa bangsa atau
character building
yang kemudian sempat terhenti dimasa Orde Baru.
"Itu yang akan saya lanjutkan. Apa yang dilakukan Pak Harto juga sama cuma melakukan pembangunan," katanya.
Tak hanya itu, Marzuki juga berjanji akan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh BJ Habibie yang cerdas, Gus Dur yang sangat konsern dengan keberagaman, Megawati Soekarnoputri sampai dengan SBY. Ia menambahkan jawaban-jawaban itu membuat Komite Konvensi kompak memberikan aplaus untuknya.
"Semuanya pemimpin kita. Apa yang terbaik yang mereka kerjakan itu kita lanjutkan. Untuk percepatan mencapai cita-cita proklamasi," tuturnya.
Diantar puluhan pendukung
Datang sekitar pukul 15.30 WIB, Marzuki datang tidak sendirian. Dia didamping puluhan orang berbaju putih biru dan berpeci yang mengatas namakan Jaringan Santri Indonesia.
"Hidup Marzuki," teriak para pengikutnya saat menggelar press conference di lokasi yang sama.
Di kesempatan yang sama terlihat juga beberapa anggota Fraksi Partai Demokrat, salah satunya mantan none Jakarta 1993 dan Putri Indonesia 1994, Vena Melinda.
Kehadiran Vena bersama belasan orang lainnya untuk memberikan dukungan kepada Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu untuk maju menjadi kandidat calon presiden dari partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ini salah satu dukungan moril kami kepada Pak Marzuki," ucap Vena Melinda yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI komisi X.
"Sebelum ke Wisma Kodel tadi di ruang kerja pak Marzuki Alie kumpul kawan-kawan untuk mendukung bapak. Karena ada rapat-rapat di DPR jadi tidak bisa ikut semua," lanjut Syofwatillah, anggota komisi VII.
Adapun beberapa politisi dari partai berlambang Bintang Mercy lain yang mendukung Marzuki seperti, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ajeng Ratna Sumirat yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi I, Ferari Romawi komisi VI, Abdurrahman komisi VII, Linda komisi XI, H.Heryanto komisi IX, serta Jefri Komisi XI. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di hadapan Komite Konvensi, Ketua DPR RI itu mengungkapkan gagasannya jika menjadi seorang capres. Ia menegaskan Indonesia akan baik bila kepala negara memiliki kebesaran hati untuk melanjutkan cita-cita, kebijakan-kebijakan positif dari para pendahulunya.
