Amien Rais: Strategi PAN Salah, Kurang Merakyat

Politikus PAN Amien Rais
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews
Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension
- Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, bosan dengan pencapaian partainya, dalam tiga kali pemilu sejak reformasi yang hanya menempati urutan kelima. Oleh karena itu, Amien berharap PAN dapat merangsek ke posisi tiga besar dalam pemilu 2014 mendatang.

Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga

"Kami sudah ikut 3 kali pemilu zaman reformasi itu selalu 5 besar. Tapi yang nomor 5. Kami punya kesepakatan dan komitmen, kerja keras, mudah-mudahan kami bisa naik peringkat. Syukur-syukur sampai ke peringkat 3, paling tidak peringkat 4
Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus
lah ," kata Amien saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu 3 Agustus 2013.


Mantan Ketua MPR itu mengatakan partainya mempunyai impian untuk mendapat
double digit
dalam pemungutan suara nanti. Sementara selama ini, perolehan suaran PAN selalu berkisar 7 persen. "Nah, kalau tambah 3 persen sudah
double digit
," ujarnya.


Amien mengemukakan impian atau target tersebut dapat terwujud setidaknya dengan memenuhi tiga syarat. Pertama, kerja keras dari para kader. Kedua, anggota DPR dari PAN baik di DPR Pusat maupun daerah tidak berbuat salah. "Karena mereka adalah etalase PAN. Jangan sampai terlibat hal-hal yang melanggar hukum, korupsi dan lain-lain," jelasnya.


Kemudian ketiga, lanjut Amien, PAN harus meluaskan basis konstituennya. Menurutnya, selama ini basis PAN hanya terbatas dari kalangan menengah perkotaan. "Jadi sudah masanya ujung tombak kami arahkan ke desa-desa," imbuhnya.


Amien menambahkan langkah kongkret yang harus dikerjakan untuk menyokong tiga syarat tadi adalah dengan melakukan perbaikan tata cara dan strategi kampanye. Ia mengusulkan PAN benar-benar menggelar kampanye frontal ke semua kelompok masyarakat, khususnya tani, buruh, dan nelayan.


"Dulu kami punya kesalahan strategis, hanya mengandalkan dukungan kelas menengah sehingga dikatakan PAN itu partai orang pintar, kelas menengah, kurang merakyat. Padahal dalam sejarah kami membela rakyat," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya