PDIP: Rano Karno Ancam Mundur, Kritik untuk Ratu Atut

Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno.
Sumber :
  • Antara/ Asep Fathulrahman
VIVAnews - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Rabu 24 Juli 2013, mengatakan, pemberitaan mengenai keluhan Wakil Gubernur Banten Rano Karno, yang mengatakan ingin mundur dari jabatannya, sebenarnya kritikan kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Penyesalan Bagas/Fikri Gagal Lolos ke Olimpiade 2024

"Tidak diragukan lagi bahwa terpilihnya Atut-Rano pada saat itu terjadi dalam situasi di mana ada persoalan berkaitan dengan tranparansi anggaran pada kepemimpinan Atut periode sebelumnya," kata Hasto dalam pesan singkatnya.
Terpopuler: Kisah Pilu Kakak Adik Korban Tol Cikampek, Pria Terobos Istana

Hadirnya Rano Karno, yang didukung oleh mesin PDIP yang solid seharusnya menjadi dasar dalam pengelolaan kekuasaan pemerintahan di Provinsi Banten.
Ayu Ting Ting Bagi-bagi THR, Antre Panjang Dapetnya Rp20 Ribu

"Sayang sekali kalau potensi Rano yang begitu besar dan memiliki kompetensi di dalam sosial pemerintahan kemudian hanya didiamkan saja untuk hal-hal yang sifatnya seremonial," kata dia.

Sebenarnya, Hasto melanjutkan, Rano Karno memiliki kekuatan transformatif untuk merubah kondisi sosial kemasyarakatan yang masih terbelenggu oleh berbagai persoalan kemiskinan dan ketertinggalan di aspek pendidikan. Tugas ini seharusnya dipercayakan penuh ke Rano Karno.

"Bagaimana pun juga ketika rakyat Banten memilih, yang dipilih adalah satu paket pasangan Atut-Rano," kata dia.

Kabar soal Rano Karno sempat ingin mundur dari kursi Wagub Banten muncul dari teman dekatnya, anggota DPR dari PDIP, Dedi Gumelar. Dedi menuturkan Rano sempat curhat ingin mundur karena tidak diberi tugas secara proporsional. 

Menurut Dedi, Rano sudah melapor ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri namun disarankan untuk bersabar, sehingga dia masih bertahan di jabatannya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya