Ganjar: Belum Ada Restu untuk Jokowi Jadi Calon Presiden

Ganjar Pranowo dan Jokowi
Sumber :
  • Antara/ Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews
Kronologi Kematian Fat Cat, Kisah Cinta Seorang Gamer Muda yang Berakhir Tragis di China
– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum merestui Joko Widodo maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2013. Hal itu dikatakan politisi PDIP Ganjar Pranowo yang akan dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah Agustus mendatang.

Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 Miliar, Sindikat Manipulasi Data Email Dicokok

“Belum ada restu partai secara formal,” kata Ganjar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 10 Juli 2013. Maju atau tidaknya Jokowi sebagai capres dari PDIP harus melalui Rapat Kerja Nasional.
PSI Buka Suara Soal Relawan Daftarkan Kaesang untuk Maju Pilkada Kota Bekasi


Ganjar mengatakan, partainya sangat rasional dalam memperhitungkan siapa yang akan diusung sebagai capres. Oleh karena itu PDIP akan melihat dinamika politik terlebih dahulu setelah DPR memutuskan nasib UU Pilpres, apakah jadi direvisi atau tidak.


“Kalau RUU ini disahkan, baru partai mulai menimbang-nimbang,” ujar Ganjar. Posisi UU Pilpres itu penting sebab di dalamnya mengatur tentang persyaratan untuk mengajukan capres dan cawapres.


Pertimbangan lain, kata Ganjar, saat ini Jokowi baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Itu juga pasti jadi pertimbangan Bu Mega, karena Bu Mega mendengar duu dari bawah,” kata dia. Menurutnya, kader-kader PDIP tak pernah tahu apa langkah politik yang bakal diambil sang Ketua Umum Partai Megawati, termasuk dalam menetapkan calon presiden.


Ganjar mencontohkan saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, Dewan Pimpinan Pusat PDIP menggelar rapat pleno yang hasilnya mengusulkan mengusung Fauzi Bowo menjadi cagub DKI Jakarta. “Tidak ada satu orang pun yang menyebut Jokowi. Bahkan Pak Taufiq Kiemas juga (mendukung) Foke. Tapi tiba-tiba Bu Mega pilih Jokowi. Itu pikiran dia sendiri,” kata Ganjar.


Contoh lain, kata Ganjar, saat Pilkada Jawa Tengah semua kader mendukung Rustriningsih untuk diajukan sebagai calon gubernur. Namun Mengawati tiba-tiba memilih dirinya. “Jadi pemikiran politik Bu Mega ini misterius. Tidak ada yang tahu,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya