Survei LIPI: 75% Pemilih Demokrat Kabur ke Partai Lain

Partai Demokrat Serahkan Berkas Bacaleg 2014 ke KPU
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
- Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melansir hasil survei terbaru mengenai elektabilitas partai politik. LIPI menemukan fakta menarik, 75 persen pemilih Partai Demokrat di Pemilu 2009 lalu beralih ke partai lain.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

PDIP dan Golkar berada pada peringkat teratas perolehan suara jika pemilu diselenggarakan saat survei dilaksanakan  antara 10 sampai 31 Mei 2013. Namun, dalam jangka waktu satu tahun yang tersisa, pergeseran suara pemilih masih sangat mungkin terjadi, terutama jika melihat masih besarnya kemungkinan pemilih mengganti pilihan partainya.
5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United


Dari 1.799 responden, yang menyatakan sudah mantap dan yang menyatakan masih mungkin mengubah pilihan relatif berimbang. Selain itu, hampir 60% responden merasa tidak memiliki kedekatan dengan partai manapun. Hanya 5% dan 17% responden merasa sangat dekat atau merasa cukup dekat dengan partai. Ada 31,1% responden yang belum menentukan pilihan.


"Pemilih PDIP dan Gerindra adalah pemilih yang relatif paling setia. Lebih dari 60% responden yang mengaku memilih PDIP atau Gerindra pada Pemilu 2009 kembali akan memilih partai yang sama," begitu kesimpulan hasil survei yang dipublikasikan Kamis 27 Juni 2013 itu.


Sementara pemilih Demokrat yang setia tersisa 24,3 persen. Kebanyakan lari ke Gerindra (9,6 persen), Golkar (8,6 persen), dan PDIP (7,1 persen). Setelah Demokrat, Hanura menempati posisi paling tidak setia berikutnya yakni tersisa 33,3 persen yang setia. Kebanyakan pemilihnya lari ke PDIP, Golkar dan Demokrat.


Sekitar 6 dari 10 responden akan memilih caleg dibanding memilih parpol. Sebagian besar responden (48,2%) merasa yakin bahwa Pemilu 2014 akan berlangsung jujur dan adil. Namun, jumlah responden yang kurang dan tidak yakin masih cukup signifikan, mencapai 40,2%.


Survei dilakukan atas 1.799  warga negara yang sudah memiliki hak pilih atau sudah menikah. Mereka diwawancara secara tatap muka. Responden diambil berdasarkan multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,31 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya