Sumber :
- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengklaim partainya selalu dalam posisi tidak diunggulkan dalam setiap momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pramono menuturkan di Pilkada DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya, PDIP hampir selalu menjadi penantang pasangan incumbent.
“PDIP selalu dinilai underdog,” kata Pramono di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Kamis 30 Mei 2013.
Pramono mengatakan saat Pilkada DKI Jakarta, sejumlah survei menempatkan Joko Widodo (Jokowi) dalam urutan rendah dengan raihan elektabilitas tidak sampai angka 10 persen. Begitu pula dengan Pilkada Jawa Tengah, dengan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko sebagai jago PDIP. Namun kemudian, hasil di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
“Dengan soliditas partai, kerja keras, cerdas dan dukungan masyarakat, terutama kaum Nahdliyin di Jatim, kami kalau disurvei satu bulan ke depan, pasti sudah bisa melawan,” ujarnya.
Pramono sendiri bertindak sebagai Ketua Tim Pemenangan PDIP untuk Pilkada Jatim. Hari ini, Wakil Ketua DPR RI itu mengantarkan calon gubernur dan wakil gubernur dari partainya, Bambang Dwi Hartono dan Said Abddullah silaturahmi ke kantor PBNU. Mereka ditemui langsung oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, secara langsung.
“Kami menawarkan program, dan perubahan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil Gunernur dengan jargon Jatim baru,” ucapnya. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pramono sendiri bertindak sebagai Ketua Tim Pemenangan PDIP untuk Pilkada Jatim. Hari ini, Wakil Ketua DPR RI itu mengantarkan calon gubernur dan wakil gubernur dari partainya, Bambang Dwi Hartono dan Said Abddullah silaturahmi ke kantor PBNU. Mereka ditemui langsung oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, secara langsung.