Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, bersama elit partai lainnya mendatangi kantor pusat Muhammadiyah, kemarin. Di sana para pengurus teras dua organisasi itu membicarakan seputar kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.
Anggota Mejelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring, membantah bahwa kunjungan itu, untuk mencari dukungan. "Bukan mencari dukungan. Program ini rutin dalam rangka hubungan organisasi Islam, dalam hal ini diketuai Pak Nabil Musawwa ya," kata Tifatul di Gedung DPR, Rabu 22 Mei 2013.
Sebetulnya sejak tahun lalu, PKS sudah rutin berkunjung ke Muhammadiyah. Sebab selama ini, komunikasi di level elit di Indonesia kurang lancar.
Baca Juga :
Prediksi LaLiga: Real Madrid vs Barcelona
"Kalau berkomunikasi dengan media bisa salah paham. Itu hal yang bagus saja. Kalau menurut saya harus dibiasakan sesama parpol," kata dia.
Sebelumnya, juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, selain membicarakan soal Rancangan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan, ada juga agenda lain. Partai dakwah ini ingin menjelaskan dugaan korupsi yang tengah melilit partai mereka, yaitu kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
Dalam kasus itu, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sudah berstatus tersangka bersama Ahmad Fathanah karena dituduh menerima suap dalam pengurusan kuota impor daging sapi tersebut.
PKS, kata Mardani ingin menjelaskan kasus ini dari versi mereka kepada sejumlah organisasi Islam. "Biar mereka dapat informasi tangan pertama," kata dia. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, selain membicarakan soal Rancangan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan, ada juga agenda lain. Partai dakwah ini ingin menjelaskan dugaan korupsi yang tengah melilit partai mereka, yaitu kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
