Hilmi Sebut Sadapan KPK Bluffing, Ini Kata PKS

Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin (kopiah putih)
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A
VIVAnews
Daftar Juara BAC 2024, Jojo Ikut Rusak Pesta China
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin, kemarin. Hilmi diperiksa terkait rekaman penyadapan Fathanah dengan seseorang menyangkut uang jatah Rp15 miliar untuknya dalam kasus penambahan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

Makin Memanas, Presiden Joe Biden Didesak Larang Mobil Listrik China Masuk Amerika

Namun, Ketua DPP PKS, Al Muzzammil Yusuf, yakin Hilmi tak terkait dengan rekaman pembicaraan itu. Sebab, kata dia, Fathanah adalah makelar dan hanya mengaku-ngaku sebagai kader PKS.
Puncak Arus Balik di Terminal Kampung Rambutan Diprediksi Terjadi Malam Ini


"Dia bicara dengan orang lain, dan ustadz Hilmi tidak tahu siapa yang diajak berbicara. Mungkin ini yang disebut sebagai
bluffing
. Boleh jadi ini cara dia saja untuk meyakinkan mitra bisnis," kata Muzzammil di Gedung DPR, Rabu 15 Mei 2013.


Pernyataan Hilmi kemarin yang mengatakan bahwa percakapan itu
bluffing
, kata Muzzammil, bukan untuk menyudutkan KPK.


"Tapi ini pernyataan sepihak dan orang belum tentu setuju dengan pernyataan itu," tuturnya.


Sebelumnya, usai diperiksa KPK kemarin, Hilmi mengatakan, semua rekaman yang dibuka oleh KPK adalah
bluffing
. Namun, Hilmi tidak menjelaskan apa maksud
bluffing
dalam rekaman tersebut.


"Ya semua tertulis, ada semua tapi semuanya
bluffing
, maksudnya tanya saja ke penyidik," kata Hilmi.


Informasi yang dihimpun
VIVAnews
, rekaman penyadapan itu merupakan rekaman antara Ahmad Fathanah dengan seseorang yang diduga Ridwan Hakim. Pembicaraan yang disadap KPK itu membicarakan jatah uang untuk pendiri PKS itu. Saat meminta jatah orang yang diduga anak Hilmi tersebut, biasanya menyebut 'jatah untuk engkong'. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya