Parpol Terjebak Kekuatan Popularitas dan Kapital Uang

Melihat Daftar Caleg Sebelum Memilih di TPSLN Praha
Sumber :
  • KBRI Praha Republik Ceko
VIVAnews - Pengamat politik Hanta Yuda menyatakan semua partai politik menghadapi problem yang hampir sama jelang pemilu 2014. Menurutnya, salah satu persoalan yang utama adalah terputusnya proses kaderisasi.
Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

"Partai sebenarnya sudah ada kaderisasi tapi terputus saat rekruitmen caleg. Seolah-olah ada perbedaan antara rekruitmen caleg dan kader," kata Hanta dalam diskusi di kantor KPU, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2013.
Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

Hanta menuturkan seorang caleg, khususnya artis, bisa diketahui apakah dia kader atau hanya sekedar alat pendulang suara dengan melihat kapan yang bersangkutan masuk parpol tersebut. Jika lebih dari lima tahun, maka dia bukan kader instan.
Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

"Seperti Rieke Diah Pitaloka, Utut, Miing, atau Nurul Arifin," ujarnya.

Hanta menilai mandegnya proses kaderisasi adalah imbas dari sistem pemilu yang sangat ekstrem, sangat terbuka dan tidak adanya pembatasan spending money. Kondisi itu menyebabkan partai terjebak pada dua kekuatan yaitu popularitas dan kapital uang.

"Ini basis parpol yang tidak mengakar. Ada keterputusan antara arena siklus lima tahunan yang bernama demokrasi. Jadi warga negara itu hanya dua yang diminta yaitu datang ke TPS dan bayar pajak," tuturnya.

Dia menambahkan kepemimpinan dan struktur kekuasaan di parpol yang masih oligarkis juga menjadi problem tersendiri. Proses rekruitmen politis yang seharusnya terbuka, kini berubah menjadi tertutup dan transaksional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya