PDIP Pede Capreskan Mega Bila Kuasai 20% Suara

Megawati Menghadiri Gerakan Nelayan Tani Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- PDI Perjuangan menargetkan mendapat lebih dari 20 persen suara dalam Pemilihan Umum 2014 untuk anggota parlemen. Bila target tercapai. PDIP akan percaya diri mengusung Ketua Umum mereka, Megawati Soekarnoputri, sebagai calon presiden.

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

"Kalau PDIP mendapat kemenangan persentase di atas 20 persen, PDIP akan lakukan konsolidasi dan kemungkinan Ibu Megawati akan dicalonkan lagi," kata Politikus PDIP, Herman Hery, Kamis 25 April 2013.
Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna


Sebab, kata Herman, dalam internal partai sendiri, masih menginginkan Megawati sebagai calon presiden. "Pangsa internal pemilih PDIP masih inginkan Ibu Megawati sampai hari ini. Ke depan kami belum bisa berandai-andai, kami masih mencoba mendengar arahan Ibu Megawati. Ibu Megawati hanya menjawab: Buktikan dulu di legislatif," kata dia.


Namun, kata dia, saat ini capres masih dipersiapkan di internal partai. Dirinya mengaku belum pernah mendengar Puan Maharani akan disiapkan sebagai capres.


"Saya belum pernah dengar dari Bu Megawati mempersiapkan Mbak Puan. Itu bisa saja anggapan publik, dan kami tak risih dengan keadaan itu. Mbak Puan juga punya hak, apalagi ada garis keturunan Soekarno," kata dia.


Herman mengatakan, Megawati masih menjadi tokoh sentral di partai banteng. Itu juga yang membuat Megawati tetap menjadi ketua umum.


"Karena hanya Bu Megawati yang jadi tokoh pemersatu di PDIP. Telah beberapa kali terjadi proses suksesi kepemimpinan, ada pihak-pihak yang ingin coba ambil tampuk kepemimpinan itu. Itu berproses dan kita anggap dari bagian demokrasi dari PDIP. Mereka masih inginkan Ibu Megawati," ujar dia.


Tak hanya Megawati, Herman mengatakan, anak dan keterunan Soekarno memang memiliki tempat khusus di hati para kader dan masyarakat. Bahkan, menduduki penyalonan penting di pencalegan. "Itu realistis saja," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya