PPP Bantah Manfaatkan Artis Jadi "Kader Jenggot"

Angel Lelga
Sumber :
  • Winda Yanti
VIVAnews
Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga
- Partai Persatuan Pembangunan merekrut banyak calon anggota legislatif dari kalangan artis untuk ikut memeriahkan pesta Pemilu 2014. Namun, Wakil Sekertaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi membantah artis-artis itu dimanfaatkan sebagai "kader jenggot" atau kader dadakan untuk mendulang suara.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Artis dangdut seperti Angel Lelga, dan model Arzety yang direkrut menjadi caleg diketahui belum pernah menjadi kader PPP. Tapi, Arwani yakin mereka tidak hanya memiliki popularitas, tetapi juga elektabilitas.
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui


"Bukan kapasitasnya untuk
vote getter
, tapi pertimbangannya adalah sisi-sisi elektabilitas di dapil tersebut. Dapil-dapil itu lebih kita berikan pada dapil-dapil yang memang pada pemilu sebelumnya tidak mendapatkan kursi, mereka dianggap lebih memiliki kriteria di dapil tersebut," kata Arwani di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis 25 April 2013.


Beberapa artis, kata dia, sudah menjadi simpatisan partainya sejak lama. Misalnya, Okky Asokawati dan Nashrullah atau lebih dikenal Mat Solar pemeran sinetron "Tukang Bubur Naik Haji".


"Bahkan pada muktamar lalu, yang bersangkutan sudah aktif di PPP tapi baru sekarang kita rekrut," ujar dia.


Seperti diketahui PPP menempatkan Angel Lelga sebagai caleg nomor urut satu di Jawa Tengah V meliputi Surakarta, Boyolali dan Klaten. Mat Solar ditempatkan di Dapil DKI III meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Pulau Seribu, sementara Okky Asokawati sebagai caleg nomor urut satu di DKI II meliputi Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.


Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung yang mengutip disertasinya sendiri mengatakan, sistem suara terbanyak di pemilu 2014 mengakibatkan caleg tidak lagi bersaing hanya antar partai politik, tetapi antar individu dalam satu partai.


Agar memenangkan persaingan, partai politik menggunakan berbagai cara untuk meraup suara. Termasuk menempatkan kader-kader partai yang lebih sering disebut "kader jenggot". Dampaknya, sistem ini justru menurunkan kualitas para legislator di parlemen. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya