Demi Kampanye, Politisi Gerindra Mengaku Rogoh Rp1,5 Miliar

Martin Hutabarat (Gerindra).
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews – Politisi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menghabiskan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk kampanye pada Pemilu 2009. Kini, kata Martin, dia harus mempersiapkan jumlah dana yang sama untuk kampanye pada Pemilu Legislatif 2014.

Dari pengalaman Pemilu 2009, dana sebesar Rp1,5 miliar itu sebagian besar dihabiskan Martin untuk membuat atribut-atribut kampanye, misalnya membuat kaos, jaket, topi, atau akesoris lain seperti gantungan kunci.

Paling tidak, kata Martin, dia harus membuat kaos sebanyak 10 ribu lembar untuk dibagikan di daerah pemilihannya, yaitu Sumatera Utara. Pembuatan satu kaos dihargai Rp25 ribu.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

“Itu kaos yang paling bagus, supaya bisa cepat dibagikan. Jadi tidak rusak nanti waktu pemilihan. Ada juga dana untuk membeli bola, kalau nanti anak-anak muda minta bola,” kata Martin di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 23 April 2013.

Selain itu, hal yang juga membutuhkan biaya besar adalah pembuatan baliho. Tahun lalu saja, kata Martin, dia membuat ratusan baliho. Untuk masing-masing kecamatan di daerah pemilihannya, Martin memasang sebanyak 5-6 baliho. Pembuatan satu baliho membutuhkan biaya Rp500 ribu.

Sementara untuk sosialisasi, Martin mengunjungi desa-desa untuk mengadakan acara dan menggelar pertemuan. Setiap pertemuan harus mengumpulkan 300 orang, dan saat Pemilu 2009, Martin setidaknya harus menghadiri 100 pertemuan.

Untuk mengumpulkan 300 orang itu, kata Martin, dia harus menyediakan konsumsi seperti makanan, minuman, juga membayar ruang pertemuan. Belum lagi, Martin pun harus memberikan uang pada 300 orang yang hadir. Masing-masing simpatisan diberi ongkos bensin sekitar Rp20 ribu.

“Kita jangan sok kaya. Harus ada orang yang meyakinkan dan bilang, Bapak ini janji tidak akan korupsi, makanya jangan minta uang bensin banyak-banyak,” ujar Martin. (ren)

Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Tujuh Tewas Akibat Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel, 2 Korban Masih Anak-anak

Toko frame di Mampang, Jakarta Selatan, ludes dilalap sijago merah, Kamis, 18 April 2024. Akibat peristiwa kebakaran tersebut, memakan korban tujuh orang meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024