Ikut Serahkan DCS, 500 Kader PDIP Jatim Jalan Kaki

Massa PDIP demo tolak kenaikan BBM
Sumber :
  • VIVAnews/Luqman Rimadi
VIVAnews
Akhirnya Kate Middleton Muncul di Depan Publik, Ini Foto Terbarunya
- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menyerahkan berkas bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Provinsi ke kantor KPU di Jalan Raya Kendangsari, Senin, 22 April 2013.

Rupiah Loyo Dibayangi Penurunan Surplus Neraca Dagang RI

Bakal Caleg provinsi yang didaftarkan sebanyak 100 orang dari sebelas daerah pemilihan di Jatim. Penyerahan berkas dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Sirmadji dengan didampingi Sekretaris Kusnadi. Kelompok penarik becak, kesenian tradisional reog, jaranan dan bantengan, ikut mengiringi rombongan.
TKN: Tidak Ada Suara Rakyat yang Dicurangi dalam Rekapitulasi


"Tidak kurang 500 kader-simpatisan PDI Perjuangan berjalan kaki dari sekretariat DPD PDI Perjuangan Jatim menuju kantor KPU Jatim," Sirmadji.


Sirmadji menambahkan, penyerahan berkas dilakukan setelah melalui seleksi ketat. Antara lain penilaian kualitas, integritas dan loyalitas, tes psikologi dan tes narkoba.


PDIP berkomitmen menyumbangkan kader terbaik yang memiliki kelebihan beragam di dapilnya masing-masing. Tujuannya, berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

 

Calon anggota DPRD Provinsi Jatim dari PDI Perjuangan, tegas Sirmadji, nantinya diwajibkan mengawasi eksekutif agar kebijakannya selalu mengutamakan kepentingan rakyat.


Sementara komitmennya agar tetap menjaga keberagaman dan kebhinekaan. Penyusunan daftar caleg tidak memandang soal suku, etnis atau agama. "Calon yang kami daftarkan berasal dari berbagai etnis dan agama," ujarnya.

 

Termasuk juga mengangkat kaum muda. Komitmen kaderisasi ditunjukkan dengan menyusun komposisi kader yang banyak didominasi kaum muda.


Sebanyak 25 persen kader berusia di bawah 40 tahun, dan 12 persen berusia di bawah 30 tahun. Kemudian caleg  berpendidikan S2 sebanyak 25 persen, dan 52 persen lulusan S1, 3 persen kader lulusan D3, dan 19 persen kader lulusan SLTA. Di antara caleg itu, elemen perempuan lebih dari 30 persen. Kader perempuan yang menempati nomor urut 1 dan 2 terdapat di dua daerah pemilihan.


Latar belakang profesi, menjabat di DPRD provinsi sebanyak 11 persen, anggota dewan kabupaten/kota 10 persen, dan wakil kepala daerah 2 persen. Profesi lain, ada advokat 4 persen, dosen dan guru 8 persen, dokter 2 persen, bidan 1 persen, PNS aktif yang mengundurkan diri 1 persen, pensiunan PNS 2 persen, mantan anggota KPU 2 persen. Profesi lainnya, ada pengusaha, pustakawan, petani, dan nelayan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya