Sumber :
- ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
VIVAnews - Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahtjo Kumolo, mengatakan bahwa Pilkada Jawa Barat yang dimenangkan oleh pasangan yang diusung PKS, telah memberikan pembelajaran politik bagi partainya. Pelajaran itu bisa dipetik pada setiap proses. Dari masa kampanye, pencoblosan hingga gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga :
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!
Meski gugatan yang dilayangkan pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki telah ditolak oleh MK, kata Tjahtjo, bukan berarti bahwa tidak ada masalah dengan Pilkada Jabar. "Paling tidak ada catatan resmi bahwa 11 juta orang tidak bisa memilih dan soal-soal lain yang telah disampaikan di persidangan. Itu adalah bukti bahwa memang ada masalah," kata Tjahtjo.
Kecurangan, kata Tjatjo, bisa saja terjadi. Meski demikian, PDIP dan Rieke-Teten menghargai keputusan MK. "Keputusan MK ini menyangkut hidup 49,1 juta rakyat (data KPU terakhir, sementara pemprov hanya mengakui 45 juta penduduk),"katanya.
Proses Pilkada, katanya, menyadarkan kita bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk melawan politik transaksional yang hanya akan melahirkan pemerintahan transaksional yang berujung pada praktek-praktek pemerintahan dan berdampak pada pemiskinan dan pembodohan.
Yang paling penting, lanjut Tjahtjo, keputusan MK soal Pilkada Jawa Barat itu tidak akan membuat partai, Rieke-Teten dan para pendukung partai di Jawa Barat, patah arang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Yang paling penting, lanjut Tjahtjo, keputusan MK soal Pilkada Jawa Barat itu tidak akan membuat partai, Rieke-Teten dan para pendukung partai di Jawa Barat, patah arang.