Tri: Saya Mundur dari Pencalonan Ketum Jika Tuhan Turun ke Bumi

Tridianto, saat mengumumkan pencalonannya sebagai Ketua Umum Demokrat.
Sumber :
  • VIVAnews/Arief Hidayat
VIVAnews
Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK
– Mantan Ketua Demokrat Cilacap yang hendak mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Demokrat, Tri Dianto, menyatakan terus-terang jika ia merupakan kubu mantan Ketum Anas Urbaningrum. Sampai saat ini Tri Dianto masih setia pada Anas walaupun yang bersangkutan ditetapkan KPK menjadi tersangka kasus gratifikasi Hambalang.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

“Saya ini loyalis Anas. Saya mendukung Anas pada Kongres Demokrat 2010. Saya koordinator 27 DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Demokrat Jawa Tengah. Banyak sekali pembelaan saya untuk Anas, maka wajar juga saya banyak dibenci,” kata Tri Dianto di Denpasar, Bali, Jumat 29 Maret 2013.
Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 


Tri tidak mau berandai-andai soal peluangnya menjadi Ketua Umum. “Kita lihat apa yang akan terjadi nanti. Saya ingin demokrasi berjalan baik. Saya melihat SBY terlalu didewakan. Saya ini sesungguhnya pengagum SBY. Menurut saya, SBY cukup menjadi figur, idola, Bapak Demokrasi,” ujarnya.


Tri mengatakan, ia sadar banyak aral melintang di hadapannya menuju kursi Demokrat 1. “Tapi saya maju ini sudah saya pikirkan matang-matang. Tidak ada kata mundur. Saya hanya akan mundur dari pencalonan jika Tuhan turun ke bumi dan mencalonkan langsung Ketua Umum Demokrat,” kata dia.


Menurut Tri, sikap ngeyelnya hendak maju menjadi Ketua Umum tak lain untuk membersihkan internal Demokrat. Ia pun menampik kabar yang menyebut dia sesungguhnya telah dipecat dari Partai Demokrat. “Ada yang bilang saya ini sudah dipecat. Tapi sampai sekarang tidak ada surat pemecatan itu. Saya hanya mundur dari jabatan Ketua DPC Cilacap, bukan dari Partai Demokrat,” kata dia.


Apabila ada upaya-upaya penjegalan terhadap dirinya di KLB Demokrat besok Sabtu, Tri Dianto menganggap hal itu sebagai bentuk kekalapan. “Saya sadar banyak rintangan. Saya dilecehkan dan dihina. Tapi tolong semua bijaksana, jangan seperti preman. Maju jadi Ketum itu hak saya,” ujar Tri. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya