Tri Dianto: Saya Wakil Majelis Rendah Demokrat Melawan Majelis Tinggi

Mantan kader Partai Demokrat, Tridianto (tengah).
Sumber :
  • VIVAnews/Arief Hidayat

VIVAnews – Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Cilacap, Tri Dianto, tak mengurungkan niatnya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Partai Demokrat walaupun mayoritas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat menyatakan dukungan terhadap Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki posisi tersebut.

Kamis malam, 28 Maret 2013, Tri Dianto bahkan mengumpulkan DPC-DPC Demokrat untuk melakukan konsolidasi dan menggalang kekuatan. “Saya sudah bertemu dengan 25 DPC yang sudah tiba di Bali. Mereka sepakat mendukung saya,” kata Tri Dianto di Hotel Aston, Denpasar, Bali. Pertemuan antara Tri Dianto dengan para DPC Demokrat itu berlangsung di sebuah restoran seafood kawasan Kuta.

Tri Dianto mengklaim sudah mengantongi dukungan sebanyak 207 suara. “Itu terdiri dari 197 DPC dan 5 DPD (DPD dihitung dua suara). Jumlah dukungan ini akan terus bertambah,” ujarnya. Menurut Tri Dianto, dukungan itu ia peroleh dari sejumlah DPC di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Bali.

Loyalis Anas itu mengatakan, wajar jika ia mencalonkan diri menjadi Ketua Umum karena ia sudah enam tahun menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Cilacap. “Maka ketika ada KLB (Kongres Luar Biasa) Partai Demokrat, saya ikut berkompetisi. Kriteria saya memenuhi sebagai Ketum. Saya total mengurus partai, saya tidak rangkap jabatan, saya cuma punya usaha kecil-kecilan, dan saya tidak mencalonkan diri menjadi presiden,” kata Tri Dianto.

KLB Demokrat akan digelar dua hari mulai Sabtu besok, 30-31 Maret 2013. Tri Dianto mengatakan, sebagai calon Ketua Umum, ia punya misi membawa Demokrat menjadi partai yang benar-benar bersih dari korupsi. “Sekarang Demokrat sedemikian jelek di mata rakyat. Elit-elitnya korup,” kata dia.

Tri Dianto mengklaim pencalonannya didukung arus bawah Demokrat. “Saya mewakili “Majelis Rendah” melawan Majelis Tinggi Partai Demokrat,” ujarnya. Menurut dia, apa yang ia lakukan merupakan upaya perlawanan arus bawah.

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

“Jangan elit saja yang bertarung. Kalaupun nanti Marzuki Alie atau Saan Mustofa mundur dari pencalonan Ketum, saya tetap maju. Saya menjaga demokrasi. Masa semua apa-apa serba SBY. SBY seakan didewakan,” kata Tri Dianto.

Ia meminta semua kader Demokrat menghormati demokrasi. “Mari bertarung secara adil dan bersih. Tidak ada karantina, tekanan, pemaksaan, ancaman, dan politik uang. Demokrat butuh kesatria, tidak butuh penjilat, sengkuni, seperti yang sekarang mengelilingi SBY,” kata Tri Dianto. (sj)

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Polda Metro Jaya menegaskan bakal memberikan pengamanan pada seluruh gereja yang ada di wilayah Jadetabek saat Tri Hari Suci Paskah yang dimulai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024