Simpati Demokrat, Timwas Century Tunda Rapat

Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews
Bergerak Cepat, Bea Cukai Kudus Kembali Temukan Dua Bangunan Tempat Produksi Rokok Ilegal
- Anggota Tim Pengawas Kasus Century, Hendrawan Supratikno mengatakan pihaknya membatalkan rapat dengar pendapat dengan penyidik dari Mabes Polri dan Kejaksaan Agung. Rapat itu, rencananya terkait sengketa PT Graha Nusa Utama (GNU) dan PT Nusa Utama Sentosa (NUS) terhadap keberadaan dana dari Robert Tantular.

Kuasa Hukum Sebut Harvey Moeis Tidak Akan Ajukan Praperadilan

Tapi, rapat itu batal lantaran fraksi lain ingin memberikan waktu bagi Demokrat mempersiapkan kongres luar biasa.
Cerita Soal Baby Box, Ria Ricis Seolah Pertegas Tentang Nafkah Batin


"Kita batal, karena mau memberi waktu temen-teman Demokrat untuk persiapan KLB. Biarkanlah rumah tangga Demokrat itu beres dulu. Kasihan teman-teman Demokrat mukanya pada galau-galau gitu," kata Hendrawan di Gedung DPR, Rabu 27 Maret 2013.


Selain itu, kata Hendrawan, tim pencari aset, saat ini sedang menganalisa data dan melakukan kunjungan ke sejumlah tempat yang diduga teraliri dana dari Roberth Tantular. "Seperti di Mall Serpong, rumah Robert Tantular, kita menduga sudah di alihkan," ujarnya.


Dalam rapat Timwas Century minggu lalu, anggota timwas mendalami soal akusisi yang dilakukan oleh PT Ancora Land atas PT GNU dan PT NUS dengan mengundnag Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. PT GNU kemudian diketahui menerima dana dari Robert Tantular sebesar Rp 113 miliar.


Pembahasan secara spesifik meruncing pada sengketa tanah antara Yayasan Fatmawati dan Depkes, di mana akhirnya tanah itu beralih kepada PT GNU yang diakuisisi oleh PT Ancora Land. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya