Ical: Saya Tidak Ngoyo Jadi Capres, Tapi Tetap Usaha

Aburizal Bakrie Sampaikan Pernyataan Politik Rapimnas IV Partai Golkar 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung
– Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berdialog dengan para Tenaga Kerja Indonesia dan Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia, Jumat 8 Maret 2013. Dalam kesempatan itu, Ical mengungkapkan motif di balik keputusannya maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Ada Apa dengan Lolly? Ungkapan Capek dan Keinginan Hidup Tenang Jadi Sorotan

Aburizal mengatakan, semua keinginan hidupnya sesungguhnya sudah terpenuhi secara pribadi. Dengan demikian, tidak ada alasan baginya untuk menginginkan jabatan sebagai presiden. “Saya memiliki keluarga yang baik. Cucu saya enam. Saya sudah diberi kekayaan cukup. Untuk apa lagi saya mau jadi presiden? Baik, saya akan menjelaskan,” kata Ical di hadapan TKI dan WNI di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
5 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23


Menurut Ical, sampai saat dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian tahun 2004, keinginan atau cita-cita menjadi presiden belum terpikirkan. Baru setelah menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat tahun 2005, hidupnya berubah.


“Saya lihat orang sakit AIDS masih dimusuhi masyarakat, saya melihat orang-orang miskin, dan saya lihat banyak permasalahan yang harus diselesaikan,” kata Ical. Semua itu lantas membulatkan tekad Ical untuk mengabdikan hidupnya untuk masyarakat, bangsa, dan negara.


Oleh sebab itu ia bersedia menjadi calon presiden untuk merealisasikan pengabdiannya tersebut. “Banyak yang bilang, ‘Ngapain sih kamu maju? Kan dicerca dan dimaki kalau jadi calon presiden.’ Tapi saya mau mengabdi untuk masyarakat,” ujar Ical.


Karena tujuannya bukan semata ambisi pribadi, maka dia mengatakan tidak jadi masalah apapun hasil akhir Pemilihan Presiden 2014 nanti. “Saya tidak ngoyo, tapi saya tetap berusaha keras. Kalau tidak terpilih, ya saya tidak dosa pada Allah karena sudah berusaha. Kalau Allah menyatakan tempat saya tidak di situ (posisi presiden), berarti tempat saya di tempat lain,” kata Aburizal.


Ical pun meminta doa dan restu dari para TKI yang nantinya juga akan ia perjuangkan bila terpilih menjadi presiden. Dalam dialog dengan TKI dan WNI itu, Aburizal juga menceritakan kisah sukses dan warisan presiden-presiden Indonesia sebelumnya. Sayangnya, kata Ical, hampir semua Presiden RI diturunkan di tengah jalan.


Oleh karena itu Aburizal tidak setuju dan sangat menentang isu penggulingan pemerintahan yang mulai ramai akhir-akhir ini. “Banyak suara-suara di media sosial, twitter, dan lain-lain tentang penurunan presiden. Sikap saya jelas, jangan menurunkan pemerintahan di tengah jalan. Tidak boleh ada pergantian sebelum 2014 dengan perebutan kekuasaan,” kata dia.


Aburizal mengatakan, negara harus dibiasakan mengganti pemimpin secara reguler melalui pemilu. “Kalau kita tidak suka dengan presiden yang ada, kalau tidak suka dengan partai yang ada, ya jangan pilih kembali di pemilu mendatang,” kata Ical yang dalam acara itu didampingi oleh Dubes RI untuk Malaysia, Marsekal (Purn) Herman Prayitno. (sj)


Laporan: Dian Widiyanarko
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya