Alasan Wakil Direktur Eksekutif Demokrat Mengundurkan Diri

Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, M Rahmat, mundur dari Demokrat.
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
– Anas Urbaningrum bukan satu-satunya yang berhenti dari Demokrat. Wakil Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, M. Rahmat, juga mundur dari Demokrat.

Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

“Ketua Umum (Anas Urbaningrum) tidak pernah meminta saya ikut-ikutan mundur. Keputusan mundur adalah sikap politik pribadi. Ketika guru politik saya keluar, maka keinginan terkuat saya adalah mengikuti jejak guru,” kata Rahmad di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 25 Februari 2013.
Catherine Wilson Tuntut Nafkah Rp100 Juta Per Bulan, Idham Masse Ungkap Hal Mengejutkan


Rahmat mengatakan, awal ia bergabung dengan Partai Demokrat adalah karena Anas Urbaningrum dan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Maka kini ketika salah satu di antara mereka mundur, Rahmat sudah tak yakin lagi dengan Demokrat.


Rahmat meyakini argumentasi Anas dalam pidato pemberhentian diri yang bersangkutan dari Demokrat punya alasan kuat, termasuk ketika Anas mengatakan dia tidak diharapkan. “Sesungguhnya ini pasti terkait dengan Kongres Partai Demokrat. Intinya Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan,” kata Anas, Sabtu 23 Februari 2013.


Rahmat mengatakan, Anas bukan tipe orang yang bicara tanpa dasar. “Mas Anas punya alasan cukup kuat. Mas Anas bukan sosok yang suka menyampaikan cerita mengada-ada. Kita tunggu saja apa yang selanjutnya dia sampaikan,” ujar dia.


Anas berhenti dari Demokrat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi pada proyek Hambalang. KPK meyakini Anas menerima gratifikasi terkait jabatannya sebagai anggota DPR ketika itu. Anas juga dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya