Pesan Terakhir Ibunda Prabowo

VIVAnews - Prabowo berusaha meyakinkan masyarakat bahwa ia mengerti berbagai kesulitan sehari-hari mereka. Ia menolak stigma yang menyebutkan dirinya tidak paham kesusahan rakyat kecil karena dianggap selalu hidup berkecukupan sejak kecil.

Dalam acara "Bincang-bincang dengan Prabowo" di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa 10 Maret 2009, Prabowo menerangkan secara ringkas kisah hidupnya.  Sosok kelahiran 1951 ini mengaku ia memang menghabiskan masa kecilnya di Kebayoran, Jakarta.  Namun itu bukan berarti dia tidak pernah hidup susah.

"Semasa kecil, saya memang anak Blok M," ujar Prabowo.  Tetapi ia mengaku tidak mendapat apapun dari kedua orang tuanya kecuali ilmu. "Bapak saya adalah seorang Profesor dan Guru Besar," ujarnya.  Selain itu, ayahanda Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, menghabiskan waktunya untuk kegiatan politik di PSI (Partai Sosialis Indonesia).  Sosok Soemitro yang sosialis dan antikorupsi inilah yang meninggalkan berbagai ilmu kepada Prabowo.

Prabowo mengingat, masa sulit yang dihadapi keluarganya bermula ketika ayahnya berseberangan pendapat dengan Soekarno.  "Ketika itu Bapak terlibat PRRI sehingga kami harus mengungsi ke luar negeri."  Di luar negeri itulah, Prabowo merasakan sebenar-benarnya kesulitan hidup karena kondisi keluarganya yang sangat miskin.

Bahkan, Prabowo mengaku bahwa baju yang ia kenakan sehari-hari jarang berganti alias itu-itu saja, karena ia tidak punya banyak baju.  "Jadi saya juga mengalami dan mengerti bagaimana rasanya tidak punya uang," ujar Prabowo. Lebih lanjut ia bercerita, saat menjadi tentara pun, ia tidak memiliki banyak uang.

Drone Israel Berhasil Ditembak Jatuh, Pangkalan Militer Iran jadi Sasaran

Rasa nasionalisme Prabowo tumbuh ketika ia sekolah di Eropa. Di situ ia merasa dihina sebagai bangsa Asia. "Maka hati saya penuh tekad membara. Saya harus berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain!" tugas Prabowo berapi-api.

Meski kini Prabowo dan adiknya sudah sangat berhasil sebagai pengusaha, namun Prabowo mengaku tidak ingin berpangku tangan melihat kondisi bangsa.  Pesan ibundanya, Dora Sigar Sumitro, di sela-sela nafas terakhir beliau, selalu terngiang-ngiang di telinga Prabowo.  "Bowo, jangan lupa, rakyatmu masih banyak yang miskin," tutur Prabowo mengutip pesan ibunya.

Jadilah Prabowo semakin yakin bahwa kebanggaan dirinya sebagai patriot ialah bila ia berhasil mengangkat kesejahteraan rakyat.  Dan itulah yang kini dicoba untuk dilakukannya dengan mengusung program-program yang diharapkannya dapat memperbaiki kondisi negara dan menawarkan dirinya sebagai calon presiden berikutnya.

Foto ilustrasi minyak dunia

Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Harga Emas dan Minyak Mentah Terbang

Israel pagi ini melakukan serangan balasan ke Iran dengan meluncurkan rudal ke bandara Isfahan di Iran tengah. Hal ini pun disebut berdampak terhadap komoditas dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024