Waspadai Penipuan Voucher Marak Lagi

VIVAnews - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau masyarakat waspada dengan penelepon gelap yang mengaku sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan perbankan lalu mengiming-imingi hadiah menarik.

Aksi UI Tiru AS Gelar Kamp Palestine Solidarity untuk Penghentian Perang di Gaza Banjir Dukungan

Kepala Bidang Penelitian YLKI, Iliyani, penipuan seperti ini sudah lama terjadi, belakangan marak lagi. "Sudah banyak masyarakat yang mengadu," kata Ilyani kepada VIVAnews, Sabtu 7 Maret 2009.

YLKI berharap masyarakat tidak memberikan nomor rekening, kartu kredit atau data apapun kepada setiap penelpon gelap yang tidak dikenal sebelumnya.

"Itu sangat rawan penipuan," kata Iliyani. "Masyarakat haurs melakukan cek dan ricek kebenaranya ke pihak berwajib atau perusahaan dan instansi itu."
 
Seorang warga Bogor, mengaku mendapat telepon yang diduga penipuan. Modusnya, si penelepon gelap mengiming-imingi hadiah menarik yang berkedok 'Voucher Menginap di Hotel'. Tentulah yang ditawarkan menginap di hotel bintang lima.

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris

Si penelepon mengaku seorang marketing dari PT Asia Buana Internusa. "Ini hadiah cuma-cuma, menginap empat malam," kata si penelepon yang mengaku bernama Jessi.

Korban tidak langsung percaya akan bujuk rayu marketing ini, dia kemudian berinisiatif menghubungi kantor tempat Jessi bekerja. Saat tersabung si penerima telepon mengaku manager marketing Asia Buana Internusa.

Dia membenarkan Jessi adalah stafnya. Kemudian, si Jessi itu bicara lagi dengan warga Bogor ini. Bujuk rayu pun berlangsung. Di ujung pembicaraan, Jessi meminta data-data lengkap, sekaligus nomor kartu kredit. Namun, tak diberikannya, telepon terputus.

Penasaran, si calon korban menelepon lagi. Kali ini nomor yang sama itu tulalit, dan ketika tersambung justru si penerima telepon mengaku bukan kantor Asia Buana Internusa.

Seorang warga Ciputat, Ali Asmat, mengaku pernah mendapat keberuntungan dari bungkus makanan ringan Kacang Dua Kelinci yang bertuliskan "Anda beruntung berhasil memenangkan hadia ke dua senila Rp 75 juta."

'Keberuntungan' yang didapatnya sepekan lalu itu, hampir memperdayanya. Diteleponnyalah nomor seluler yang tertera dalam bungkus kacang. Tersambung. Si penerima mengaku manager humas PT. Kacang Dua Kelinci, Leo Danuarta. Si penerima telepon mengatakan, untuk menerima uang itu dia harus membuka rekening di Bank Danamon.

Selanjutnya, korban diminta mengisi rekeningnya Rp 7,5 juta atau 10 persen dari hadiah untuk pajak. Di sinilah dahi Ali berkerut. Lalu, dia mengontak langsung nomor kantor Kacang Dua Kelinci. "Ternyata benar, tidak ada hadiah sebesar itu. Kalaupun ada hanya uang Rp100 ribu langsung di dalam bungkus," katanya.

Manajemen Kacang Dua Kelinci menjelaskan, ada mantan karyawannya yang membuat tulisan hadiah voucher dengan tujuan menipu.

Pemain Borussia Dortmund rayakan gol Niclas Fuellkrug

Skenario Bundesliga Kirim 6 Wakil ke Liga Champions Musim Depan

Bundesliga Jerman berpeluang mencatat hal sensasional dengan mengirimkan enam wakil ke Liga Champions musim 2024/25. Begini skenario agar hal tersebut terwujud.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024