- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – KPU menyatakan, keterlambatan mereka dalam mengumumkan hasil verifikasi administrasi partai politik dari jadwal semula 23-25 Oktober menjadi 28 Oktober 2012 adalah karena lemahnya kinerja tim pendukung kesekretariatan KPU.
“Ini persoalan ketidakoptimalan dukungan supporting system,” kata Komisioner Ida Budhiati, pihak berwenang di Divisi Hukum dan Pengawasan KPU, dalam penjelasannya di hadapan sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung BPPT, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 9 November 2012.
Ida menegaskan, penundaan pengumuman hasil verifikasi administrasi parpol itu bukan karena rumor yang beredar selama ini seperti KPU mengalami tekanan atau diintervensi. “Itu tidak benar sama sekali. Yang benar adalah kami mengalami hambatan luar biasa berkaitan dengan supporting system,” ujarnya.
Ida menyatakan, tim pendukung dari kesekretariatan KPU bahkan memboikot proses verifikasi parpol. “Dalam penilaian saya secara subyektif, telah terjadi pembangkangan birokrasi dalam tubuh KPU oleh supporting system KPU,” kata dia.
Menurutnya, komisioner KPU tidak akan bisa mewujudkan mimpi dan visi misi KPU untuk menyelenggarakan pemilu dengan proses dan hasil yang berintegritas apabila dukungan supporting system ternyata lemah. “Itu alasan kami menempuh penundaan pengumuman verifikasi. Bagi kami, penundaan lebih baik agar kami bisa bekerja cermat, teliti, dan menyampaikan hasil yang lebih akurat,” papar Ida.
Pembangkangan oleh sekretariat KPU, menurut Ida, bahkan sudah terjadi sejak awal proses pendaftaran dan verifikasi parpol. “Kami sangat sulit mendapat laporan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedure) yang sudah kami bangun. Bahkan saya sebagai anggota KPU harus terjun langsung untuk bertemu verifikator dan petugas demi mengetahui sebetulnya bagaimana mekanisme kerja yang mereka tempuh, apakah sudah sesuai atau tidak dengan regulasi yang dibuat KPU,” kata Ida.
KPU, lanjut Ida, sudah berusaha membereskan masalah tersebut secara internal. “Saya tak akan membeberkan detail. Itu bagian dari masalah internal. Sudah ditempuh mekanisme interna. Perlu dibuktikan dengan penegakan kode etik di lingkungan kesekjenan KPU,” kata Ida. (eh)
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
