- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menilai masalah kepemimpinan nasional haruslah kepemimpinan yang mampu menjalankan pemerintahan yang baik dan kuat untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
Karenanya, siapa pun calon presiden dan calon wakil presidennya, haruslah orang yang memiliki pengalaman yang memadai.
"Jadi, (capres dan cawapres) itu bukan untuk coba-coba, melainkan harus orang yang berani dan berpengalaman, agar bisa membuat kemajuan bagi bangsa dengan cepat," kata Aburizal kepada wartawan, dalam Pernyataan Politik Rapimnas IV Partai Golkar tahun 2012, di kantor pusat Partai, Jakarta, Jumat, 2 November 2012.
Partai Golkar, tutur Aburizal, telah menetapkan program pembangunan nasional hingga tahun 2045. Tujuannya agar pembangunan bangsa lebih terarah, terencana serta lebih terukur target-target capaiannya. Idealnya, kepemimpinan nasional harus mampu mewujudkan program-program tersebut.
Pemilihan Umum tahun 2014, lanjutnya, harus menjadi Pemilu yang lebih bersih, jujur, demokratis dan bermartabat. Sehingga akan dihasilkan anggota legislatif berkualitas dan pasangan Presiden serta Wakil Presiden yang mampu menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan kuat untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
Aburizal, yang juga kandidat capres dari Partai Golkar itu, hingga kini belum mau mengungkapkan kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya nanti. Namun, ia menjelaskan, siapa pun orangnya, diutamakan harus mampu bekerja sama untuk melakukan percepatan pembangunan.
"Jadi, soal cawapres (saya), bukan hanya populer yang hanya demi menang (Pemilu Presiden), tetapi lebih penting daripada itu harus mampu bekerja sama, bekerja untuk rakyat," ujar Aburizal, yang pada kesempatan kali ini didampingi hampir seluruh petinggi Partai Golkar, di antaranya, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, tiga Wakil Ketua Umum, Agung Laksono, Sharif Cicip Sutarjo dan Fadel Muhammad.
Laporan: Arief Hidayat
Finance Minister Held Meeting to Discuss Impact of Iran-Israel Conflict
Finance Minister Sri Mulyani Indrawati held a meeting with the officials in her ministry to discuss the economic and financial situation due to the heated geopolitical si
