Golkar: Capres Tanpa Konvensi, Bukan Berarti Otoriter

Kampanye Terbuka Partai Golkar
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Andi Harianto Sinulingga menyatakan, kepemimpinan di partainya tidak otoriter. Ada atau tidaknya konvensi dalam penetapan calon presiden tidak bisa jadi parameter otoriter atau tidak.

Hal tersebut disampaikan Andi untuk membantah pernyataan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah yang menilai Aburizal Bakrie memimpin Golkar secara otoriter karena tidak menerapkan mekanisme konvensi untuk menetapkan calon presiden yang akan diusung oleh partai berlambang beringin ini.

Menurut Andi, penetapan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden yang akan diusung partainya pada 2014 mendatang pada Rapimnas II sudah melewati prosedur yang tepat. "Penetapan capres melalui konvensi partai Golkar tidak bisa dijadikan sebagai parameter untuk memvonis Ketua Umum Golkar itu otoriter atau tidak," ujar Andi kepada VIVAnews, Rabu 17 Oktober 2012.

Ada atau tidak adanya konvensi, imbuhnya, adalah keputusan partai dan keputusan itu tidak semata bergantung pada ketua umum.

Menurut Andi, tak mungkin Golkar menerapkan cara-cara otoriter seperti era Orde Baru. Sebab, hal itu sama saja dengan bunuh diri, reformasi menuntut partai politik lebih dinamis.

"Di Golkar itu tertutup ruang bagi pemimpin yang otoriter. Ini bukan zaman Orde Baru lagi. Penentuan capres Pak Ical semata-mata atas desakan semua DPD I provinsi," kata Andi.

Sejak Rapimnas I,  jajaran pengurus DPD Golkar tingkat provinsi di seluruh Indonesia sudah mendesak untuk segera ditetapkan siapa kader partai yang hendak diusung sebagai capres 2014. "Ada keinginan yang kuat dari teman-teman di semua provinsi agar Golkar punya capres sendiri," kata Andi.

Selain itu, penetapan capres yang disegerakan itu demi mempersiapkan pemenangan yang lebih baik. "Tahun 2009 Golkar juga mengusung capres, tapi kan itu dirasa penetapannya mendadak. Sekarang kami ingin persiapan yang lebih baik," kata Andi.

Andi berharap akademisi seperti Iberamsjah bisa memahami hal tersebut. "Saya menduga Iberamsjah ini jadi agen politik untuk memecah tokoh-tokoh elit Golkar, akan ada banyak pihak lain yang di untungkan dengan perpecahan tokoh terbaik Golkar," kata Andi. (umi)

Polri Catat 301 Kecelakaan Selama Arus Mudik Lebaran, 26 Orang Tewas
Real Madrid

Real Madrid Jawab Penilaian Buruk Pep Guardiola soal Bernabeu

Madrid membalas Manchester City atas komentarnya mengenai area stadion Bernabeu. Sebelumnya, Pep Guardiola mengkritik kualitas lapangan stadion ikonik tersebut.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024