Ibas Tanggapi Jebloknya Elektabilitas Demokrat

Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Eddhie Baskoro Yudhoyono, mengakui elektabilitas partainya memang turun seperti hasil survei beberapa lembaga survei yang dilansir belakangan ini.

“Kami akui itu terjadi di Partai Demokrat. Tapi kalau berpikir jernih, hampir semua partai punya tantangan. Kebetulan saat ini Demokrat jadi 'media darling' terkait isu kasus-kasus sehingga diberitakan (negatif) terus-menerus,” kata Ibas di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2012.

Pemberitaan terus-menerus oleh pers itulah yang membuat publik berpersepsi bahwa Demokrat adalah partai terkorup. “Padahal banyak kader-kader Demokrat yang berprestasi,” kata anggota Komisi I DPR itu.

Apapun, Demokrat kini akan segera mengevaluasi diri. “Demokrat sebagai partai baru masih punya banyak tantangan tiap tahunnya. Maka perlu masukan dan evaluasi,” ujar Ibas. Ia pun mengingatkan seluruh kader Demokrat untuk selalu mengedepankan etika politik.

Sebelumnya, hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat kian merosot dan “hanya” bertengger di peringkat keempat dengan elektabilitas 5,9 persen apabila pemilihan umum digelar hari ini.

“Responden yang mengaku akan memilih Partai Demokrat hanya tinggal 5,9 persen saja. Posisi the ruling party ini terjerembap jauh di bawah perolehan suaranya pada Pemilu 2009, bahkan juga lebih rendah dari perolehan suaranya ketika baru pertama kali ikut pemilu di Pemilu 2004,” kata Direktur Eksekutif LSN, Umar S. Bakry.

Dari hasil survei, mayoritas responden sebesar 51,4 persen memang menganggap Partai Demokrat sebagai partai yang kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi, disusul Partai Golkar (5,4 persen) dan PDIP (2,4 persen).

Pemuda Kena Tipu hingga Puluhan Juta saat Hendak Beli Mobil untuk Ayahnya

Pandangan publik ini terlepas dari fakta yang dibeberkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam bahwa dari rincian jumlah pejabat yang tersandung kasus hukum, 64 pejabat berasal dari Partai Golkar, 32 dari PDIP, dan 20 dari Partai Demokrat.

Survei LSN ini digelar pada tanggal 10-24 September 2012 di 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.230 responden diperoleh melalui teknik multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (umi)

Otto Hasibuan, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Salah satu tuntutan diajukan dari tim Anies-Muhaimin, dan Ganjar-Mahfud, dalam gugatan hasil Pilpres 2024, di Mahkamah Konstitusi atau MK, adalah digelarnya pemilu ulang.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024