DPR Desak Perwira Pencekik Jurnalis Diproses

oknum TNI menindih dan mencekik wartawan Didik Herawanto dari Riau Pos
Sumber :
  • Antara

VIVAnews - Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat mendesak Tentara Nasional Indonesia memproses secara hukum perwira yang mencekik jurnalis yang sedang menunaikan tugasnya meliput pesawat jatuh di Pekanbaru, Riau.

Unik, Cara Ini Bisa Buat DM Penggemar Dibalas oleh Publik Figur Idola

Ketua DPR Marzuki Alie menilai, tindakan kekerasan yang dilakukan oknum itu tidak arif. Marzuki mendesak agar oknum perwira TNI AU tersebut dipanggil dan diberi peringatan. "Kalaupun ada Undang-undang yang dilanggar harus diberi peringatan dan dipanggil," kata Marzuki yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2012.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Menurut Pram, oknum TNI yang melakukan kekerasan terhadap wartawan harus diberi sanksi karena telah mempermalukan institusi.

"TNI AU harus memberi sanksi terhadap oknum yang melakukan kekerasan terhadap wartawan. Tak perlu hal itu ditutup-tutupi, wartawan bertugas menyampaikan ke publik," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Dari Golkar, Tantowi Yahya, yang duduk di Komisi Informasi menyatakan prihatin dengan kejadian ini. Tantowi yang mengatasnamakan Fraksi Partai Golkar menyatakan, "Oknum TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan haruslah diproses sesuai hukum yang berlaku, baik itu secara internal (organisasi) ada sanksi administratif bagi oknum yang bersangkutan maupun diproses melalui jalur hukum pidana."

Kemudian, Tantowi meminta TNI secara institusi harus menjelaskan kronologi peristiwa tersebut kepada masyarakat luas, dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka sekaligus membantu proses pengobatan dan mengganti alat-alat jurnalistik lainnya yang rusak akibat penganiayaan tersebut.

"TNI dari rakyat dan untuk rakyat, sungguh peristiwa tersebut tak mencerminkan hal tersebut," kata Tantowi. "Apapun alasannya, semestinya TNI mengedepankan proses dialog (komunukasi) kepada masyarakat termasuk kalangan pers bila memang peristiwa tersebut memiliki tingkat bahaya dan kerahasiaan yang tinggi," kata Tantowi.

Saat meliput pesawat tempur Hawk 200 yang jatuh di Pekanbaru, seorang fotografer dianiaya dan dirampas kameranya oleh aparat TNI AU. Kemudian sejumlah jurnalis juga mendapatkan intimidasi saat meliput pesawat yang jatuh di perkampungan itu.

Nurul Ghufron

Nurul Ghufron Juga Gugat Dewas KPK ke MA

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga telah melayangkan gugatan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Mahkamah Agung (MA).

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024