KPU: Pemilu Serentak Cegah Politikus Kutu Loncat

Direktur Eksekutif Cetro, Hadar Navis Gumay
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay menilai, pemilu serentak memiliki sejumlah keuntungan. Salah satunya tidak ada lagi politikus kutu loncat.

"Politisi kutu loncat tidak bisa mengajukan di daerah lain," kata Hadar dalam diskusi di DPD RI, Jumat 28 September 2012.

Bila pemilu serentak dilaksanakan maka politikus kutu loncat tidak bisa mengajukan ke tempat lain karena masa jabatan di daerah asal belum berakhir. Dengan adanya pemilu serentak juga terjadi kestabilan pemerintahan.

"Karena akan saling mempengaruhi, presiden yang dipilih rakyat maka berpengaruh terhadap pemilihan anggota dewan. Nanti terjadi bila di tingkat daerah, maka akan berpengaruh di DPRD," kata dia.

Karena itu, dia mengusulkan adanya dua tahap pemilu serentak yakni, pemilu nasional dan pemilu lokal. Pemilu nasional memilih presiden, anggota DPR dan DPD. Sementara pemilu lokal memilih gubernur, walikota, bupati dan anggota DPRD.

Keuntungan lainnya adalah penghematan biaya. Namun, Hadar mengaku, menyangkut hal ini KPU belum menghitung besaran penghematan tersebut. "Tapi kami pastikan bisa dihemat," kata dia.

Penghematan bisa dilakukan pada surat suara, logistik dan desain pemilu. Selain itu rekruitmen relawan, honor, pelatihan dan modul juga akan berkurang.

Senada dengan Hadar. Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti juga menyetujui usulan pemilu serentak. Ia menyarankan agar pembahasan UU tersebut tidak terburu-buru.

"Tetapi jangan terlalu lama juga. Kalau terburu-buru nanti ujicoba saja, dan jangan ada pergantian UU setiap pergantian rezim," kata Ray. (umi)

Jumat Ini KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor soal Korupsi Potongan Insentif
Ilustrasi Silek

Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024