Konflik Sampang Buntut Dana Intelijen Kurang?

Penganut Syiah di Sampang mengungsi dikawal polisi
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri

VIVAnews – Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy menyatakan, berulangnya konflik sosial di Sampang, Madura, Jawa Timur, kemungkinan adalah imbas dari anggaran intelijen kepolisian yang kecil.

Tjatur mengatakan, saat ini intelijen kepolisian mempunyai anggaran sebesar Rp100 miliar per tahun. “Rp100 miliar itu dibagi ke seluruh Indonesia, jadi sangat kecil. Ini yang menyebabkan polisi kurang bisa mengantisipasi kerawanan-kerawanan seperti di Sampang,” kata politisi PAN itu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2012.

Untuk itu Tjatur mengusulkan agar anggaran intelijen kepolisian di daerah rawan dinaikkan 2-4 kali lipat. “Setiap Polres sekarang ini dapat Rp45 juta per tahun. Jumlah itu harus naik di daerah-daerah rawan. Anggaran kecil membuat intelijen Polri kurang kuat dan langkah preventifnya kurang,” ujar dia.

Ketua Fraksi PAN itu juga mengusulkan agar Polri memindahkan anggaran belanja yang tidak prioritas ke daerah-daerah yang rawan konflik horizontal atau konflik golongan di seluruh Indonesia, demi meningkatkan kinerja intelijen Polri di wilayah-wilayah tersebut.

Selain itu, Tjatur juga menilai berulangnya konflik Sampang adalah akibat pemerintah kurang proaktif dalam menangani kasus semacam itu. Tjatur pun mengusulkan pemerintah pusat, Badan Intelijen Negara, pemerintah daerah, dan ulama untuk bekerja sama dari hulu dan hilir.

“Sekarang ini agak lemah dari hulu sampai hilir. Koordinasi di hulu kurang bagus, di hilir preventif lemah,” kata Tjatur. Ia menambahkan, dalam waktu dekat Komisi III juga akan memanggil Kapolri untuk menjelaskan konflik Sampang.

Mendagri Tito Karnavian: RUU DKJ Wujud Upayakan Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia
Modest Fashion Hype

Hari Raya Makin Dekat, di Sini Tempatnya Cari Inspirasi Baju Lebaran

Mendekati Lebaran, tidak sedikit pusat perbelanjaan yang mengadakan diskon besar-besaran terutama untuk kebutuhan pakaian Lebaran.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024