GP Ansor: Parpol Hanya Main Comot Kader Ormas

Nusron Wahid dan Saifullah Yusuf
Sumber :
  • Antara/ M Risyal Hidayat

VIVAnews – Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, mengatakan partai politik belum bisa membentuk lembaga kaderisasi sendiri sehingga lebih banyak mencomot kader dari berbagai ormas kepemudaan.

“Pola pengkaderan yang terlihat sangat baik selama ini memang dimiliki oleh kalangan ormas kepemudaan, terutama dari organisasi kepemudaan keagamaan,” kata Nusron di Solo, Kamis 19 Juli 2012. Sementara kaderisasi di oganisasi kepemudaan nasional, menurutnya, relatif jalan di tempat.

Oleh karena itu saat ini banyak partai yang meminang kader ormas pemuda keagamaan untuk dijadikan kader muda di partai mereka. Kondisi itu pun membuat Nusron yakin hampir semua partai lalai melakukan kaderisasi. “Yang ada hanyalah belanja kader dari berbagai ormas kepemudaan,” ujarnya.

Bagaimanapun Nusron mengakui tak semua partai seperti itu. “Yang terlihat berbeda itu PKS. PKS sangat peduli dengan pengkaderan untuk regenerasi partainya. Kalau partai lain masih main comot kader ormas saja,” kata anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar itu.

Nusron melanjutkan, kader menonjol di Pemuda Muhammadiyah maupun GP Ansor umumnya akan diambil oleh partai seperti Partai Demokrat, Golkar, PKB, PDIP, dan lain-lain. “Ini sebenarnya kurang baik karena kader rekrutan tersebut akan cenderung menggalang kelompok-kelompok kecil di internal partai terkait sehingga terjadi faksionalisasi,” ujarnya.

Kondisi itu, kata Nusron, jelas akan merugikan partai politik itu sendiri karena para kader jadi tidak memprioritaskan perjuangan partainya, melainkan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya di internal partai tersebut.

Gerindra sebut Bakal Ada Banyak Pertemuan Usai Prabowo Jadi Presiden Terpilih
Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Karyawan Aji

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024