Kemenag: Harga Satu Alquran Rp31.500

Masjid Cut Mutiah
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Kementerian Agama menegaskan bahwa harga satu buah Alquran yang sudah dicetak pada tahun 2012 ini adalah Rp31.500 per Alquran. Angka itu mengalami penurunan setelah dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) nilai satu Alquran mencapai Rp75.000.

"Di dalam DIPA itu sudah ada harganya. Awalnya Rp75 ribu. Kami Bimas Islam melihat harga itu mahal sekali. Kami tidak mau," kata Direktur Urusan Agama Islam pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Ahmad Jauhari saat ditemui VIVAnews di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu 4 Juli 2012.

Menurut Jauhari, karena tidak setuju angka Rp75 ribu untuk satu Alquran, akhirnya anggaran itu dikembalikan kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama. Hasilnya disepakati bahwa anggaran untuk satu Alquran hanya Rp35 ribu.

"Proses bagaimana harga itu dari Rp75 ribu menjadi Rp35 ribu itu Sekjen yang tahu. Setelah itu kami baru kerja, setelah harga wajar itu keluar," ujar Jauhari yang belum satu tahun menjabat posisi ini.

Jauhari mengakui, harga Alquran itu tergantung kualitasnya. Harganya bervariasi tergantung bahan dan jenis Alquran. Tetapi dari sisi kebutuhan, Kementerian Agama hanya menginginkan Alquran seharga Rp35 ribu.

"Setelah kami cantumkan harga itu, lalu bikin kalkulasi dan dilelang. Hasilnya, jatuhnya menjadi Rp31.500," ujar Jauhari. Nah, Alquran yang diadakan Kementerian Agama saat ini adalah yang senilai Rp31.500 perbuah.

Akhirnya lelang dan tender digelar. Jauhari meyakinkan bahwa proses tender itu sudah sesuai prosedur dan ketentuan. Lelang diumumkan lewat Sekretariat Jenderal, lalu peserta mendaftar. "Jumlah peserta yang mendaftar ada 8 perusahaan, tetapi yang memasukkan dokumen penawaran ada tujuh," ujar dia. (sj)

Naik Drastis! Ada 1,2 juta Orang Naik Angkutan Umum di Hari Terakhir Libur Lebaran
Prilly Latuconsina masak untuk Lebaran

Prilly Latuconsina Ketahuan Masak Pakai LPG 3 Kg, ESDM Beri Sindiran Menohok

Artis Prilly Latuconsina beberapa waktu lalu menjadi perbincangan di media sosial lantaran kedapatan menggunakan gas LPG 3 Kg untuk memasak jelang hari raya Idul Fitri.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024