VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan menilai kasus upah pungut pajak DKI Jakarta yang saat ini tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi, kental dengan nuansa politik.
Ia mengatakan upah pungut pajak itu sudah terjadi sejak tahun 1970-an. "Kasus ini kental politiknya. Sekarang ini sudah mengarah kepada perorangan," ujarnya di kediamannya di Bandung, kemarin.
Meski pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, namun ia menolak dikatakan terlibat dalam kasus itu. "Kalau ketua dewannya salah, bukan berarti wakil ketuanya salah," tukasnya. Achmad menjabat sebagai wakil ketua dewan sebelum mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jawa Barat.
Menurutnya, anggota dewan itu mandiri tidak seperti birokrasi. "Kalau birokrasi kan ada atasan dan bawahan," tambahnya.
Ia juga mengatakan tidak takut diperiksa KPK, "karena sudah saya cek tidak ada aliran dana ke saya." Sehingga, ia menilai dirinya tidak terlibat sama sekali dalam kasus ini.
Laporan: Sigit Zulmunir |Bandung
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Lolos ke Semi Final Piala Asia U-23, Rafael Struick Ajak Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024
Jabar
8 menit lalu
Rafael Struick menjadi kunci keunggulan Indonesia atas Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 yang berlangsung di Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar pada Jum'at
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengatakan dengan adanya fasilitas yang memadai tentu bisa mendukung pembinaan atlet dengan maksimal dan terarah.
Khofifah menekankan agar pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara dibawah kepemimpinan Dr Bakhrul Khair Amal terus menjaga persaudaraan ini untuk kepentingan masyarakat.
MJ (28) dan RH (31), tak berkutik saat petugas unit Reskrim Polsek Sukarame, Polresta Bandar Lampung meringkusnya, pada Kamis (24/04/2024) dini hari. Keduanya ditangkap
Selengkapnya
Isu Terkini