VIVAnews - Sejumlah lembaga survei mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum, hari ini, Senin, 16 Februari 2009. Para lembaga survei itu menuruti kewajiban mendaftar ke Komisi sebagai syarat bisa terlibat riset Pemilu.
Hari ini, tiga lembaga survei mendaftar berpartisipasi melakukan jajak pendapat pemilu dan penghitungan cepat saat pemungutan suara. Mereka adalah, Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Saiful Mujani, Lembaga Survei Nasional (LSN) pimpinan Umar S Bakry, serta Radio Republik Indonesia (RRI).
Sebelumnya, lembaga survei sempat menolak kewajiban mendaftar tersebut. Alasannya, khawatir birokrasi pendaftaran itu berbelit-belit. Bahkan Asosiasi Riset Opini Publik (AROPI) dimana Umar S Bakry sebagai Sekretaris, menggugat peraturan Komisi yang mewajibkan mendaftar itu ke Mahkamah Agung.
Namun, setelah mereka berdialog dengan para komisioner, lembaga survei bisa memahami. "Diregistrasi nama lembaga, lokasi survei, penyandang dana, dan metode," kata anggota Komisi, Andi Nurpati Baharuddin, di Kantor Komisi, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin, 16 Februari 2009.
Menurut Andi, Komisi tidak menentukan kelayakan lembaga. "Kewenangan KPU hanya meregistrasi dan menyatakan bahwa lembaga survei yang tak mendaftar tidak layak melakukan survei terkait pemilu," ujarnya.
Selain lembaga survei, Komisi juga membuka pendaftaran pemantau pemilu. Waktu dan tempat pendaftaran sama. "Bedanya, pemantau harus diakreditasi, undang-undang yang mengamanahkan itu," kata Andi.
Lima pemantau sudah mendaftar. Mereka adalah Yayasan Mustika Negara RI, Garsan Tara, Migrant Care, Lembaga Pemantau Pemerintahan NKRI, dan LSM Peduli Rakyat Tani Indonesia. Pendaftaran itu dibuka mulai hari ini hingga 26 Februari 2009 di Media Center Komisi, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Kisah Andik Vermansah, Sempat Jadi Rebutan Klub Top Dunia Kini Terseok-seok di Liga 2
Esk pemain Timnas Indonesia, Andik Vermansah dikenal sebagai sosok pemain lincah yang memiliki kecepatan dan penguasaan bola cukup baik pada masanya.
