Aliran Politik Terlihat di Otak

Pelukis Hardi mendemo proyek gedung DPR dengan melukis
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Perbedaan pandangan politik bisa jadi berurat pada keadaan biologis. Sebuah riset di University College London menemukan, perbedaan aliran politik juga tampak dalam aktivitas otak.

Ryota Kanai, seorang ahli ilmu syaraf kognitif yang memimpin riset ini, melakukan pemindaian kepala 120 sukarelawan untuk mengetahui itu. Dan hasilnya, menakjubkan, aliran politik terpetakan dalam aktivitas di otak.

Peneliti menemukan, orang yang menyebut dirinya liberal cenderung memiliki anterior cingulate cortex yang lebih besar. Bagian otak besar ini terkait dengan pemantauan ketidakpastian, yang bisa membantu manusia untuk menangani informasi yang bersilangan.

Yusril Sindir Mahfud soal Narasi dan Petitum Gugatan Sengketa Pilpres Tak Sejalan

Sementara, orang-orang yang menyebut diri konservatif, memiliki amigdala yang lebih besar. Bagian ini terkait dengan sensitivitas yang besar atas ketakutan dan rasa jijik.

"Perilaku politik sering dikira ditentukan murni oleh konteks sosial," kata Kanai kepada LiveScience. Namun, "Riset kami menunjukkan bahwa sebuah sifat psikologi tingkat tinggi seperti orientasi politik mungkin memiliki sebuah basis biologis."

Sekarang tersisa pertanyaan, manakah yang lebih dulu, struktur otak atau pandangan politik? Kanai menyatakan, perlu riset lebih dalam mengenai ini.

"Sepertinya orientasi politik sebenarnya tidak langsung terkode di bagian-bagian otak ini," katanya. "Riset lebih lanjut dibutuhkan untuk menentukan bagaimana struktur otak menengahi formasi perilaku politik."

Akar Genetik Ideologi


Penelitian hampir mirip mengenai hubungan politik dan otak ini juga dilakukan di Laboratorium Fisiologi Politik di Universitas Nebraska-Lincoln, Amerika Serikat. Riset yang juga melibatkan analis politik John Hibbing ini juga menemukan fenomena respons otak yang berbeda berdasarkan pandangan politik.

Riset ini menemukan, seseorang yang berpandangan keras pada kriminalitas, konservatif yang promiliter, menunjukkan refleks yang kuat ketika mendengarkan suara keras yang tiba-tiba. Kulit mereka juga mengeras merespons gambar yang mengancam dan memelototinya lebih lama.

Hibbing dan kawan-kawan menemukan, konservatif memiliki amigdala kanan yang lebih besar, sebuah kawasan otak yang memang berguna merespons ketakutan dan ancaman. Sementara kubu liberal, memiliki kawasan abu-abu lebih banyak di otak besar, mirip dengan hasil temuan di Inggris.

Konservatif dan liberal ini masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Liberal sangat baik menghadapi suasana ketidakpastian dan fleksibilitas, sementara konservatif memiliki kepemimpinan yang lebih baik dan loyal.

Kembar identik juga memiliki orientasi politik yang lebih senada, daripada kembar nonidentik. Riset yang dipublikasikan New Scientist ini menemukan, 40 persen atau lebih pandangan ideologi berakar pada gen. Namun yang jelas, seperti pada riset-riset sebelumnya, pandangan politik juga bisa berubah sesuai dengan konteks sosial dan umur seseorang. (umi)

Drama Korea Night Has Come

Simak Profil Pemain Drakor Night Has Come, Dipenuhi Oleh Aktor dan Aktris Populer!

Teruntuk para penggemar drama Korea (Drakor) bergenre misteri dan thriller, drama Night Has Come wajib masuk ke dalam daftar nonton untuk mengisi waktu luang!

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024