Marzuki: Nazar ke Cikeas Bukan untuk Pamit

Marzuki Alie
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVAnews - Sebelum kabur ke Singapura dan akhirnya tertangkap di Kolombia, Muhammad Nazaruddin mengaku pergi ke Cikeas pada 23 Mei 2011. Dipanggil Susilo Bambang Yudhoyono, yang adalah Ketua Dewan Pembina Demokrat dan pengurus lain.

Dikonfirmasi soal pernyataan ini, Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie mengakui hal tersebut. Namun, "bukan koordinasi. Waktu dia mau dipecat itu, dia dipanggil ke Cikeas oleh Dewan Kehormatan. Bukan pamit. Sebelum dia dipecat itu, dipanggil dulu," kata Marzuki di Gedung DPR RI, Rabu 30 November 2011.

Ketua DPR RI itu kembali menegaskan, Nazar ke Cikeas sebelum melarikan diri. "Kemudian dia dipecat. Begitu dipecat langsung dia pergi."

Saat itu, dia menjelaskan, yang memanggil adalah ketua dewan kehormatan dan seluruh pengurus partai. "Ada juga sekretaris dewan kehormatan. Ada semuanya. Resmi kok. Kemudian dia dipecat."

Marzuki meminta, masyarakat tidak menduga kedatangan Nazaruddin untuk pamit. "Dia saya kira nggak ngomong begitu lah. Dia dipanggil, dikasih tahu melanggar begini... begini... begini..., lalu dipecat dari pengurus. Kemudian ditindaklanjuti. Setelah itu kemudian dia melarikan diri."

Bahwa sebelum kabur Nazar ke Cikeas, disampaikan sendiri oleh terdakwa kasus suap Wisma Atlet SEA Games itu. "Tanggal 23 Mei saya dipanggil ke Cikeas oleh Pak SBY dan pengurus Demokrat, terus saya berangkat ke Singapura . Tapi kenapa itu tidak ditanyakan," kata Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 30 November 2011.

Tanggal 23 Mei diketahui adalah hari dimana dirinya mulai meninggalkan Indonesia ke Singapura.

Namun, dia menceritakan, pertanyaan penyidik KPK bukan soal pertemuan di Cikeas sebelum pergi ke Singapura, melainkan langsung soal kepergiannya ke Singapura."Di-skip saja yang ditanyakan dari Singapura. Jelas ada yang ingin ditutup-tutupi," tambah dia. (umi)

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024