Dikotomi Tua Muda di Pilpres Tak Relevan

Indra J Piliang
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Politisi muda Partai Golkar, Indra J Piliang, menyatakan isu tua muda dalam pemilihan umum presiden 2014 telah usang. Indra menganggap dikotomi tua muda dalam suksesi kepemimpinan nasional tidak melahirkan sebuah diskusi yang lebih luas.

"Dikotomi tua muda tidak debatable. Itu sudah terjadi sejak zaman dahulu. Kita tidak perlu terjebak dengan perbedaan itu," kata Indra kepada VIVAnews.com, di Jakarta, Sabtu 12 November 2011.

Indra menuturkan, sejarah mencatat diskusi itu sudah lama dibicarakan. Saat Soekarno dan Mohammad Hatta menjadi presiden dan wakil presiden mereka termasuk kaum tua dengan usia 44 tahun dan 43 tahun. Mereka sering 'dilawan' oleh sekelompok anak-anak muda seperti Soekarni dan lainnya.

"Dikotomi itu tidak perlu lagi, yang terpenting justru sinergi," ujarnya.

Indra yang juga sejarawan itu justru mengusulkan ide menarik tentang lembaga kepresidenan. Tidak mengenalkan diri di saat kampanye, melainkan bagaimana mereka mengenalkan sebuah team work jabatan presiden. Dengan kata lain tanggung jawab kepresidenan diberikan kepada kelompok bukan kepada orang.

"Mereka perlu menyiapkan 20 nama menteri jika menjadi presiden. Jadi, yang bertanggung jawab tentang kesuksesan kabinet bukan hanya satu orang, tetapi tim," tuturnya. (art)

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah
Ilustrasi motor mogok / kunci motor

Motor Baru Jangan Sampai Kehabisan Bensin, Risikonya Besar

Bagi pengguna motor baru yang dibekali dengan sistem pengabutan injeksi, perhatikan baik-baik indikator bahan bakar.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024