- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparinga tidak mau terjebak mengungkap siapa nama-nama menteri yang akan direshuffle oleh Presiden SBY. Namun Daniel memastikan pergantian itu akan terjadi.
"Saya menutup telinga. Untuk soal nama, lebih banyak gosip, rumor. Sabarlah dan jangan su'udzon," ujarnya saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis 29 September 2011.
Daniel menyatakan pertanyaan seputar jumlah menteri dan nama menteri yang direshuffle tidak menarik perhatiannya. Sebb itu adalah wilayah dan hak prerogatif presiden.
"Saya nggak mungkin dibujuk untuk mengatakan nama-nama. Pada akhirnya yang diharapkan adalah pilihan publik. Reshuffle ini bukan muncul karena UKP4 menilai begini atau begitu. Kita juga mendengar publik yang menaruh harapan sangat besar," ucapnya.
Daniel menyampaikan dalam menentukan keputusan, Presiden SBY membutuhkan waktu. Oleh karenanya, dia memohon pada masyarakat untuk memberikan kepercayaan padanya.
"Media, pengamat berilah kepercayaan pada Presiden, agar menggunakan waktu terbaiknya. Dan juga pada pihak-pihak lain di luar istana untuk mengkristalisasikan nama-nama tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengatakan, penilaian UKP4 -- yang mengatakan nilai merah merata di semua kementerian -- bukan satu-satunya alasan untuk merombak kabinet.
"Saya mikir soal merah, biru, hijau itu tidak the only assesment untuk ada reshuffle," kata Dipo, di Kantor Presiden, Kamis 29 September 2011
Menurut Dipo, Presiden lebih komperhensif dalam memberikan penilaian. Karena evaluasi kabinet tidak hanya nilai rapor akan tetapi juga fakta integritas dan kinerja. (umi)
Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang
Gunung Ruang mengalami peningkatan status menjadi level IV atau awas.
