- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Pius Lustrilanang tak terima disebut mendukung pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru. Dia mengaku sudah menjelaskan duduk persoalan gedung baru itu kepada Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.
"Prabowo sudah mengerti kok. Saya sudah menjelaskan kapasitas saya sebagai pimpinan BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) saat rapat konsultasi (soal gedung)," kata Pius saat dihubungi VIVAnews.com, di Jakarta, Kamis malam, 14 April 2011.
Hal ini menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, yang menyebutkan partainya akan menarik Pius dari DPR setelah reses.
Dalam rapat itu, Pius mengatakan bahwa dirinya hanya membacakan hasil rapat dan tidak memiliki kapasitas untuk memberikan suara. "Pernyataan Fadli itu tidak perlu dikomentari. Kami lihat saja nanti, apa benar atau tidak," kata dia.
Namun, dia menilai Fadli Zon tidak memiliki kapasitas untuk memberikan pernyataan terkait gedung baru DPR, apalagi mengeluarkan hukuman baginya. Alasan pertama, Fadli Zon adalah jubir partai yang seharusnya menanggapi hal-hal strategis terkait partai.
Lagipula, sambungnya, Fadli bukan anggota DPR sehingga tidak mengerti bagaimana mekanisme alat kelengkapan DPR.
Kedua, dia menambahkan,"Fadli Zon itu bukan atasan saya langsung, sehingga tidak berhak menghukum saya. Kalaupun partai akan menghukum, harus ada penjelasan," tegasnya.
Pius menegaskan dirinya tidak percaya pernyataan yang dikeluarkan Fadli Zon karena yang bersangkutan tidak memiliki kewenangan. "Saya menunggu pernyataan ketua Fraksi saya yang bicara, baru saya percaya. Pergantian susunan dan posisi di alat kelengkapan bukan kewenangan Fadli Zon," tuturnya. (art)