- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menilai rencana pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) senilai Rp1,16 triliun terlalu mewah. Dia meminta evaluasi ulang terhadap rencana pembangunan gedung baru itu.
"Tidak perlu terlalu mewah, fungsional saja," kata Aburizal Bakrie di Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin 4 April 2011.
Menurut politisi yang akrab disapa Ical ini, pembangunan gedung DPR memang diperlukan. Alasannya, kapasitas gedung DPR yang sekarang sudah tak bisa menampung jumlah penghuninya.
Sehingga, lanjut dia, pembangunan gedung baru diperlukan untuk menampung seluruh anggota dewan dan pegawai. Namun, pembangunan gedung baru itu tidak perlu terlalu mewah. "Saya sudah katakan berkali-kali, membangun gedung dewan itu diperlukan. Tapi tidak perlu semewah itu," kata Ical.
Sebagaimana diketahui, rencana pembangunan gedung baru DPR memicu kontroversi. Sebagian kalangan menilai gedung baru yang akan dibangun itu terlalu mewah.
Gedung yang rencananya memiliki 36 lantai itu juga dilengkapi dengan fasilitas kolam renang. Yang paling disorot adalah pembangunan ruang untuk 560 anggota dewan. Untuk satu ruangan anggota dewan dianggarkan Rp800 juta.
Kontroversi rencana pembangunan gedung baru DPR itu pun sampai ke meja hijau. Dua anggota masyarakat yang didampingi tim pengacara dari Laskar Gerindra mengajukan gugatan class action atau citizen law suit ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pagi tadi.
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat, 19 April 2024, sebagai saksi dalam kasus korupsi pemotongan insentif ASN
