Gedung Baru, Ketua DPR dan Presiden Disomasi

Rancangan gedung baru DPR yang bernilai Rp1,1 triliun
Sumber :
  • www.dpr.go.id

VIVAnews - Rencana pembangunan gedung baru DPR terus menuai protes dari masyarakat. Kini, Tim Koalisi Advokasi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat bahkan mengancam akan menggugat pimpinan DPR RI dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI terkait pembangunan gedung baru tersebut.

"Seharusnya dana-dana itu untuk kesejahteraan rakyat miskin" kata salah satu anggota tim advokasi Jansen E Sihaloho di Jakarta, Minggu, 3 April 2011.

Tim koalisi menilai menilai persetujuan pembangunan DPR oleh pimpinan DPR RI dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR merupakan perbuatan melanggar hukum penguasa sebagaimana diatur dalam pasal 1365 KUHPerdata.

Pembangunan gedung baru DPR dianggap telah melanggar hak subyektif rakyat yaitu hak kedaulatan rakyat atas anggaran. Serta mengabaikan kesejahteraan rakyat dengan menghambur-hamburkan keuangan negara.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini juga menuntut agar DPR membatalkan rencana pembangunan gedung DPR RI, membatalkan proses tender pembangunan gedung, serta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat indonesia karena telah lalai melakukan kewajiban hukumnya.

Rencananya, tim koalisai advokasi ini akan mengajukan somasi kepada DPR, presiden, menteri keuangan dan pimpinan Fraksi DPR RI agar dalam tengat waktu satu minggu pimpinan DPR dan badan urusan rumah tangga untuk memutuskan pembatalan gedung DPR.

Jika keinginan tersebut tidak dilaksanakan, tim ini akan mengajukan upaya hukum di Pengadilan Negeri berupa gugatan warga negara dan legal standing terhadap pimpinan DPR RI serta pihak lain yang dianggap bertanggungjawab.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024