Bursa Jaksa Agung

"Kita Tidak Butuh Jaksa Agung Burung Merak"

Anas Urbaningrum.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan bahwa penunjukkan Jaksa Agung merupakan hak prerogatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu jangan pernah menekan SBY dalam pengangkatan Jaksa Agung.

"Jangan Presiden didesak-desak dengan cara-cara politik untuk mengangkat atau tidak mengangkat Jaksa Agung dari latar tertentu. Itu sungguh tidak elok," kata Anas Urbaningrum dalam keterangannya kepada VIVAnews.com.

Anas menekankan, kursi Jaksa Agung merupakan hak 'istimewa' yang dimiliki Presiden. Maka itu, jangan sekali-kali menekan Presiden untuk menentukan pilihannya.

Demokrat sebagai partai pendukung pemerintah memiliki enam kriteria untuk pengganti Hendarman Supandji. "Hemat saya, kita butuh Jaksa Agung yang bertipe pekerja keras. Bukan tipe burung merak,"

Menurut Anas, ada lima kriteria sekaligus agenda pokok Jaksa Agung untuk periode mendatang. Pertama, mampu membina institusi kejaksaan dan menggugah spirit para jaksa untuk bekerja yang terbaik.

Kedua, mampu mengakselerasi reformasi birokrasi di Kejaksaan Agung. Ketiga, Jaksa Agung baru haru mampu membangun kinerja dan citra yang baik.

"Keempat, dia mampu menjadi teladan bagi anak buahnya," kata Anas. Untuk kriteria dan agenda pokok kelima, Jaksa Agung baru diharapkan dapat fokus dan loyal kepada tugasnya sebagai Jaksa Agung.

Siapa sosok yang masuk dalam kategor panjang yang disebutkan Anas Urbaningrum itu? "Tentang siapa orangnya, kita percayakan penuh kepada Presiden," ajak Anas.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024