Parliamentary Threshold Bisa Picu Kinerja DPR

Ketua DPR Marzuki Alie memimpin rapat paripurna
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menyatakan bahwa rencana kenaikan parliamentary threshold, ambang batas minimal perolehan suara partai untuk dapat lolos ke parlemen, menjadi lima persen, dapat mendongkrak kinerja DPR yang selama ini dinilai belum optimal.

"Salah satu cara meningkatkan kinerja DPR, ya bisa dengan menaikkan parliamentary threshold," ujar Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 10 Agustus 2010.

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Pasalnya, kata Marzuki, selama ini salah satu hambatan dalam optimalisasi kinerja DPR adalah tugas anggota yang bertumpuk dan banyak dirangkap, terutama bagi fraksi-fraksi kecil yang anggotanya terbatas.

Idealnya, menurut Marzuki, satu fraksi minimal terdiri dari 28 orang, dan jumlah itu dapat tercapai apabila parliamentary threshold dinaikkan menjadi lima persen. "Dengan jumlah minimal sebesar itu, akan lebih banyak anggota yang disebar untuk tugas yang berbeda-beda oleh satu fraksi, sehingga kinerja dewan akan terkerek," kata Marzuki.

Politisi Demokrat itu mengemukakan, selama ini satu orang anggota dewan bisa memegang tugas beraneka ragam, sehingga tak jarang jadwal rapat mereka bentrok. Hal ini tentu menimbulkan masalah.

"Seorang anggota bisa saja bertugas di salah satu komisi, sembari pada saat yang sama juga bertugas di BURT (Badan Urusan Rumah Tangga DPR), Baleg (Badan Legislasi), atau Banggar (Badan Anggaran)," kata Marzuki.

"Lantas ketika dia tidak hadir di rapat komisi, dia dicatat membolos. Padahal pada saat itu di waktu yang sama, dia sedang menghadiri rapat BURT. Begitulah yang terjadi selama ini," kata Marzuki. "Apa mungkin bila tugas dirangkap-rangkap seperti itu, lantas kinerja bisa maksimal? Tidak kan?"

Banyaknya tugas yang dirangkap anggota dewan, tutur Marzuki, membuat konsentrasi mereka terpecah. "Padahal mereka harus fokus kerja. Akibatnya, banyak prioritas legislasi yang belum berhasil diselesaikan oleh DPR," ujar Marzuki.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Oleh karena itu, ke depannya DPR akan memperbaiki pengaturan jadwal kerja alat-alat kelengkapan DPR untuk meminimalisir rapat-rapat penting yang saling berbentrokan.

Selain itu, DPR pun akan membatasi kunjungan kerja ke daerah dan mencanangkan hari legislasi setiap Rabu dan Kamis yang berlaku efektif mulai persidangan mendatang, guna menyelesaikan target legislasi yang telah disusun oleh DPR. "Hari Rabu dan Kamis tidak boleh digunakan untuk fungsi pengawasan. Itu hari khusus untuk menjalankan fungsi legislasi," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung.

Pramono pun menyampaikan otokritik kepada dewan yang dinilainya berlebihan dalam mengusulkan pembahasan RUU atau legislasi. "Kalau usul RUU jangan banyak-banyak. Malu sekarang kalau tidak bisa menyelesaikannya," ujar Pramono.

Bagaimanapun, Pramono berharap setidaknya DPR dapat menyelesaikan 40 RUU dari total 70 RUU hingga akhir tahun ini.
Marzuki menambahkan, RUU yang diusulkan dibahas oleh DPR memang menjadi menumpuk, karena setiap komisi menganggap persoalan terkait bidang yang mereka tangani adalah persoalan penting yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara. "Karena semua persoalan diklaim pentingĀ  dan bisa jadi memang penting, maka begitulah jadinya."

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia
Pemain Arsenal, Gabriel Magalhaes merayakan gol

5 Bintang Arsenal Terancam Absen Lawan Man City! Perebutan Puncak Klasemen Makin Panas

Bukayo Saka adalah salah satu pemain Arsenal yang kabarnya akan absen saat melawan Manchester City pekan ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024