"Sebelum Dibacok, Tama Ditelepon 'Wartawan'"

Peneliti ICW Tama S Langkun simak Sekjen Indonesia Budget Centre Roy Salam
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Koordinator Indonesia Corruption Watch, Danang Widoyoko, mengungkapkan sebelum peristiwa pembacokan terhadap rekannya, Tama S Langkun, pernah dihubungi seseorang yang mengaku sebagai wartawan dari media ternama Kompas.

"Tama pernah dihubungi orang yang mengaku wartawan dari Kompas bernama Roni," kata Danang di RS Asri, Jakarta, Kamis 8 Juli 2010.

Menurut Danang, 'wartawan' itu mengajak untuk kerjasama melakukan investigasi terkait salah satu kasus yang sedang ditangani ICW, yakni rekening perwira tinggi Polri. Namun, muncul kecurigaan, karena 'wartawan' tersebut tidak mau untuk bertemu di kantor ICW, 'wartawan' itu ingin bertemu di luar kantor saja. "Tapi saat kami menghubungi Kompas, tidak ada wartawan yang bernama Roni itu," jelasnya.

Kecurigaan lainnya, lanjut Danang, hadirnya orang-orang yang mencurigakan di depan kantor ICW sejak Senin 5 Juli. "Biasanya saya kenal dengan wartawan dan orang-orang di sekitar, tapi orang itu sama sekali tidak kami kenal dan berseliweran di depan ICW," jelasnya.

Tama terluka parah pasca dianiaya beberapa pria tegap ketika melintas Kawasan Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sekitar pukul 04.00 WIB.

Penganiayaan Tama hanya dua hari setelah kantor Majalah Tempo di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat dilempari bom molotov.  Sebelumnya, Majalah Tempo menurunkan laporan utama tentang kasus rekening mencurigakan milik sejumlah perwira tinggi Polri.

10 Jam Berlakukan One Way Jalur Puncak, Polisi Klaim Kendaraan Arah Jakarta Ramai Lancar
Kapolsek panongan iptu hotma manurung saat berikan keterangan pers

Kepepet Lebaran, Pria Paruh Baya Gasak Rp 5 Juta dari Jasa Tukar Uang Baru Keliling

Pria berusia 46 tahun diamankan anggota Polres Metro Tangerang Kota, usai melakukan pencurian di jasa tukar uang baru kawasan Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024