VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pertemuan ini merupakan yang pertamakalinya, setelah Presiden menyindir ketidakhadiran Sultan dalam Rapat Kerja Nasional Gubernur seluruh Indonesia.
Pertemuan Presiden Yudhoyono dan Sri Sultan akan berlangsung dalam acara peresmian Taman Pintar di Jalan Panembahan Senopati, Yogyakarta, Selasa, 16 Desember 2008. Acara yang dijadwalkan pukul 15.00 WIB itu, merupakan peresmian wahana bermain bagi anak-anak.
Dalam acara peresmian Taman Pintar ini, Presiden Yudhoyono akan disambut oleh Gubernur Sri Sultan. Ini berarti pertamakalinya, Presiden Yudhoyono bertemu dengan Sri Sultan setelah sindiran Presiden kepada Gubernur yang tidak hadir dalam acara rapat gubernur se-Indonesia.
Pada Kamis, 11 Desember 2008, Presiden Yudhoyono membuka rapat kerja gubernur seluruh Indonesia di Departemen Dalam Negeri. Mengetahui tak semua gubernur hadir seperti Presiden Yudhoyono pun berkomentar. "Perlu dipertanyakan kalau seorang pemimpin tidak hadir di acara ini, karena seorang pemimpin mempunyai tanggungjawab," kata Yudhoyono.
Siapa saja yang tak hadir saat itu? Penelusuran VIVAnews, dalam daftar hadir tak ada nama Gubernur Naggroe Aceh Darussalam, Irwandy Yusuf. Namun, Irwandy punya alasan kuat, dia sakit.Nama Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Sulawesi Barat, dan Gubernur Bengkulu juga tidak ada. Alasannya, ketiganya sedang pergi haji. Nama terakhir yang tidak hadir adalah Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Sri Sultan saat itu tidak hadir karena sedang mengikuti acara dengan mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. "Gubernur juga punya pekerjaan lain, lagian kan saya sudah kirim wakil saya sebagai pengganti," tutur Sulta, Jumat, 12 Desember 2008.
Peresmian areal Taman Pintar ini diharapkan menjadi jalan keluar 'perang dingin' dua kandidat calon presiden itu. Taman Pintar sendiri berisi empat areal utama taman bermain bagi anak-anak. Pertama, areal playground untuk tempat bermain anak-anak seperti taman kanak-kanak. Areal kedua, disebut Gedung Heritage yang berisi miniatur bangunan-bangunan budaya di Indonesia.
Ketiga, disebut Gedung Oval yang berisi wahana pengetahuan umum, seperti replika manusia purba, penemuan Albert Einstein, hingga tata surya.Keempat, disebut Gedung Kotak dan memorabilia yang berisi wahana pengelolaan sumberdaya alam yang tidak merugikan masyarakat, seperti pengelolaan minyak bumi, pengeboran, dan penambangan.
Laporan: Michael Aryawan/ANTV-Yogyakarta
5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak
Lemak perut seringkali menjadi momok bagi orang dewasa. Selain mengganggu penampilan dan membatasi gerak, ternyata lemak perut juga menyimpan bahaya kesehatan yang serius
