Anas Mengubah Konstelasi 2014

Anas Urbaningrum (Demokrat)
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014 belum lagi di depan mata. Namun sejumlah kongres partai yang digelar secara berturut-turut belakangan ini, membuat pembicaraan mengenai 2014 mengemuka.

Bahkan dengan peristiwa terakhir dalam Kongres Demokrat, di mana tokoh muda Anas Urbaningrum berhasil meraih jabatan tertinggi di partai binaan SBY tersebut, soal 2014 kembali menjadi hangat. Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso, menilai kemunculan Anas mengubah peta politik pada Pemilu 2014.

"Dengan terpilihnya Anas sebagai Ketua Umum Demokrat, peta nominasi calon presiden mungkin agak berubah," kata Priyo dalam diskusi bertajuk 'Pemimpin Muda Demokrat dan Peta Politik 2014' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Mei 2010.

Sebelum Anas memenangkan kursi Ketum Demokrat, namanya tidak terlalu diperhitungkan karena ia dinilai masih terlalu muda. Namun, kini usia terbukti tidak lagi menjadi kendala. "Kini Demokrat memiliki paling tidak dua calon potensial, Anas dan Ani Yudhoyono," ujar Priyo.

Mengenai nama Ani Yudhoyono yang notabene merupakan istri Presiden SBY, bukan rahasia lagi jika sejumlah pejabat teras Partai Demokrat terang-terangan mendorongnya untuk maju menggantikan kepemimpinan SBY, karena ia dinilai cakap dan memiliki pengalaman global selama mendampingi SBY bertugas. "Anas dan Ani Yudhoyono, salah satu dari keduanya mungkin saja maju di 2014," kata Priyo lagi.

Sementara itu, Golkar bisa jadi mengajukan ketua umumnya sendiri, Aburizal Bakrie, sebagai capres. Terlebih, Aburizal dianggap sebagai politisi senior yang mumpuni dan berpengalaman. Selain pernah menjabat sebagai Menkokesra pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, kini ia pun ditunjuk SBY untuk mengisi posisi strategis sebagai Ketua Harian Sekretariat Gabungan (Sekgab) Partai Koalisi.

Priyo mengakui, dengan posisi dan peran penting Aburizal itu, ia menjadi tokoh yang paling mudah didorong oleh Golkar untuk maju sebagai capres. "Tapi sejauh ini, Pak Ical (Aburizal) belum mau berkomentar menanggapi wacana pencalonan dirinya itu," jelas Priyo. (umi)

Di sisi lain, kata Priyo, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang merupakan partai dinasti, mungkin lebih mudah untuk diterka. "Kalau Ibu Mega mau maju lagi, pasti tidak ada (kader PDIP) yang menolak," ujar Priyo. Apakah masih Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, atau penerus dinastinya yang nanti maju dalam Pemilu 2014, hal itu dapat dilihat di kemudian hari.

Selain ketiga partai besar tersebut, partai menengah pun bisa mempunyai calon sendiri. "PAN bisa mengusung Hatta Radjasa, dan PKS mungkin memunculkan Hidayat Nur Wahid," kata Priyo.

Namun, bila semua tokoh potensial itu maju, maka koalisi akan memiliki terlalu banyak capres. Ini tentu mengancam kebersamaan Sekgab. "Apakah Sekgab bisa mengeluarkan satu nama capres yang telah disepakati bersama? Saya tak yakin ada yang mau mengalah," kata Priyo.

Dari kelompok partai kecil pun, kata Priyo, mungkin bisa muncul nama capres. "Prabowo dari Gerindra masih berpotensi untuk maju lagi," ujarnya. Bagaimanapun, imbuh Priyo, kontestasi Pemilu 2014 masih sulit untuk diprediksi, karena masih mungkin muncul tokoh-tokoh baru dalam empat tahun ini.

Terlebih, sahut Priyo, tampilnya Anas sebagai pemimpin muda dari sebuah partai besar, akan menginspirasi dan mempengaruhi partai-partai lain untuk juga memunculkan tokoh muda berkualitas sebagai magnet politik pada Pemilu 2014. "Jadi, Anas memang berpotensi mengubah kontestasi Pemilu 2014," kata Priyo.

Hal tersebut diamini oleh Ketua DPP PKS, Mahfudz Siddiq. "Anas adalah gejala awal yang memastikan era kepemimpinan nasional ke depan akan menjadi milik kaum muda," ujar Mahfudz di forum yang sama.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan
Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024