Pidato Politik Megawati Menuai Pujian

Megawati Soekarnoputri di membuka rapat PDIP Yogyakarta
Sumber :
  • VIVAnews/KDW

VIVAnews - Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Kongres III PDI Perjuangan di Bali mendapat tanggapan dari sejumlah pengamat politik. Pidato Mega dianggap dahsyat.

Ikrar Nusa Bakti, peneliti utama dari LIPI mengatakan, pidato Megawati sangat luar biasa dan mampu membuat banyak orang meneteskan air mata ketika Megawati menangis di akhir pidatonya.

"Ada satu kata dalam pikiran saya, yakni dahsyat. Sebuah pidato politik yang tidak membosankan dari awal sampai akhir," katanya dalam diskusiĀ  "Partai Idelogis Berjuang untuk Rakyat" di Pendet Room, Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Rabu 7 April 2010.

Tidak hanya Ikrar, beberapa pengamat lainnya juag berpendapat yang sama, bahwa pidato Megawati dalam pembukaan Kongres III PDIP mampu membuat setiap orang yang menyaksikan pidato Megawati baik secara langsung maupun melalui media elektronik ikut menangis.

"Meski saya menyaksikannya dari Jakarta, saya merasakan getaran pidato Megawati yang tampak tulus. Kalau politik dikerjakan dengan hati, maka inilah hasilnya, luar biasa," ungkap Yudi Latif, pengamat politk dari Reform Institute.

Meski kedahsyatan pidato Mega diakui banyak orang, beberapa bagian isi pidato dianggap mengulang catatan soal pemilu presiden 2009. Namun ada yang mengejutkan, yakni ketika Megawati secara gamblang membahas kemerosotan partai, dan berani keluar dari perdebatan koalisi atau oposisi sehingga menggunakan ideologi sebagai strategi yang efektif.

Makna Ideologi

Diskusi juga membahas soal posisi PDIP sebagai partai ideologi. Sejumlah pengamat politik menanggapi bagaimana semestinya PDIP harus memahami makna ideologi, dan tidak hanya sekedar simbolik.

Yudi Latif mengatakan apabila PDIP mengakui partai ini sebagai partai ideologi maka kader-kader partai dan elit politk harus mempunyai pengertian ideologi yang cukup. "Jika mengakui ideologi sebagai hal yang kental dalam partainya, semestinya PDIP memahami makna ideologi sesungguhnya, saya meragukan klaim pancasila 1 Juni 1945 apakah sudah diresapi oleh PDIP," ungkapnya.

Sohibul Iman seorang ideolog dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) mengatakan menjadi partai ideologis adalah partai yang senantiasa konsisten dengan ideologinya. "Ideologis bukan hanya untuk kesejahteraan satu kelompok tertentu, namun untuk kesejahteraan seluruh rakyat" ujarnya.

Menurutnya, Ketika bicara soal ideologi di dalam realitas politik, partai memiliki dua segmen penting, yakni kader parati dan elit politik yang menjadi ranah publik. "Dua segmen ini berbeda, kalau kader itu cenderung ideologis, sementara elit politik cenderung pragmatis, maka dari itu keduanya ini perlu penyeimbang yang menjembatani dengan baik oleh ideologi itu sendiri," ujarnya.


Laporan :Peni Widarti | Bali

Terpopuler: Manfaat Belimbing Wuluh sampai Tanggapan Buya Yahya Soal Kasus Inses
Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan pihak yang menawarkan paket umrah dan haji khusus dengan harga terjangkau.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024